Jokowi: Tata Krama Brazil Tidak Lazim

Bisnis.com,23 Feb 2015, 16:46 WIB
Penulis: Akhirul Anwar
Presiden Jokowi menekankan bahwa Indonesia bersikap tegas apabila negara lain bertindak tidak lazim terkait hubungan diplomatik negara./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Penolakan surat kepercayaan atau credential letter Duta Besar Indonesia untuk Brazil Toto Riyanto oleh Presiden Brazil Dilma Rouseff telah melukai hubungan kedua negara.

Presiden Joko Widodo menilai tata krama yang ditunjukkan oleh Brazil tidak lazim sehingga pada saat itu juga presiden meminta agar Toto ditarik ke Jakarta.

"Ya kalau menurut saya, itu tata krama hubungan yang tidak lazim," katanya di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta sepulang dari kunjungan kerja di Banten, Senin (23/2/2015).

Satu jam berselang setelah penolakan surat kepercayaan atau sekitar pukul 22.00 WIB atau 10.00 waktu Brazil, Kementerian Luar Negeri Indonesia secara resmi memanggil pulang Dubes Indonesia untuk Brasil

"Jumat malam perintah saya untuk ditarik kembali," ujar Jokowi.

Pascapenolakan tersebut, Jokowi belum memikirkan langkah selanjutnya baik kerja sama perdagangan maupun jual beli alat utama sistem persenjataan (alutsista). Dia hanya menekankan bahwa pemerintah Indonesia bersikap tegas apabila negara lain bertindak tidak lazim terkait hubungan diplomatik negara.

"Belum tahu, yang jelas kita tegas, tarik," tegasnya.

Ditolaknya penyerahan surat kepercayaan Dubes Indonesia untuk Brasil merupakan buntut dari eksekusi mati narapidana kasus narkotika Marco Archer yang merupakan warga negara Brasil pada 17 Januari lalu. 

Penarikan Dubes dilakukan dengan mengirimkan surat. Dalam surat tersebut pemerintah Indonesia menjelaskan bahwa eksekusi mati dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Keputusan diambil oleh Mahkamah Agung dan bukan ditentukan oleh presiden.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini