Bisnis.com, JAKARTA - Dalam album Svara Semesta 2, Ayu memang tak tanggung-tanggung menggunakan tujuh bahasa daerah yang berbeda-beda. Bahasa tersebut dipilih berdasarkan proses lagu seperti Daima yang menceritakan kerinduan pada seorang ibu dari ranah Minang sehingga menggunakan bahasa Minang.
Selain bahasa Minang, Ayu menggunakan bahasa Latin, Sansekerta, Inggris, Jawa Kuno, Indonesia dan bahasa dari pulau dewata tanah kelahirannya tentu. “Hal ini sengaka saya lakukan karena saya suka bahasa yang unik,” ujar alumunus Fakultas Hukum Universitas Udayana.
Lewat lirik dan penggarapan musik dalam album ini Ayu berkisah tentang seorang perempuan. "Katanya kita harus senantiasa mewarisi sifat peremuan dan mentransformasikannya ke dalam peristiwa kekinian yang relevan."
Seperti lagu Btari Nini yang mengingatkan pada budaya Nusantara yang memiliki tradisi pemujaan kepada Dewi Sri, sang Dewi Padi. Dari bentangan tanah Sunda, Bali, Lombok maupun Aceh tradisi penghormatan kepada padi ini memberi wilayah tata karma akan adanya kesantuann sikap dalam memberi dan menerima, serta memelihara.
Atau lagu Kidung Maria yang menunjukkan bahwa spiritualisme sesungguhnya lembut dan feminism.
Album yang keseluruhannya digarap di Bali ini melibatkan 150 seniman. Semua berkontribusi baik secara musik, foto, desain dan sebagainya. Tidak hanya seniman dalam negeri tetapi Ayu berhasil bekerja sama dengan seniman dari berbagai luar negeri.
“Saya beruntung saat rekaman mereka lagi ada di Bali, seperti pemain biola yang dari Hungaria, pemain celo dari Inggris dan pemain suling dari Swedia. Sekarang pada udah balik ke negaranya masing-masing,” kata Ayu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel