Live: KURS RUPIAH 23 FEBRUARI: Rupiah Berakhir Melemah ke Rp12.836/US$

Bisnis.com,23 Feb 2015, 16:53 WIB
Penulis: Demis Rizky Gosta
Rupiah/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA— Rupiah turun tipis 0,09% ke Rp12.836 per dolar AS pada penutupan pasar spot.

Berdasarkan Bloomberg Dollar Index pada hari ini, Senin (23/2/2015), rupiah dibuka melemah 0,04% ke Rp12.830/US$. Pada Jumat (20/2/2015), rupiah ditutup menguat 0,05% ke Rp12.825 /US$.

16:53 wib
Pukul 15.59 WIB: Rupiah Berakhir Melemah ke Rp12.836/US$

Rupiah turun tipis 0,09% ke Rp12.836 per dolar AS pada penutupan pasar spot.

11:30 wib
Kurs Tengah BI Naik 0,28% ke Rp12.813/US$

Kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat menguat 0,28% ke Rp12.813/US$.

11:15 wib
Rupiah Dipengaruhi Kesepakatan Yunani dan Rencana Kenaikan Fed Rate

Rupiah menguat 0,09% ke Rp12.814/US$. "Dalam dua pekan terakhir rupiah terhadap dolar AS telah terkoreksi 1,8% di Rp12.849 akhir pekan lalu. Selain faktor Yunani, pasar juga berspekulasi The Fed akan mempertahankan kebijakan bunga murahnya untuk waktu yang lebih panjang,” kata Analis First Asia Capital David Sutyanto dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (23/2/2015).

10:08 wib
Pk. 09:57 WIB: Rupiah Menguat 0,02% ke Rp12.823/US$

Rupiah menguat 0,02% ke Rp12.823 per dolar Amerika Serikat

08:13 wib
Pk. 08:00 WIB: Rupiah Dibuka Turun 0,04% ke Rp12.830/US$

Berdasarkan Bloomberg Dollar Index pada hari ini, Senin (23/2/2015), rupiah dibuka melemah 0,04% ke Rp12.830/US$. Pada Jumat (20/2/2015), rupiah ditutup menguat 0,05% ke Rp12.825 /US$.

07:56 wib
Rupiah Tunggu Respons Positif, Bertahannya Yunani di Zona Euro

Rupiah menunggu respons pasar atas tetap bertahannya Yunani dalam Zona Euro

13:54 wib
Rupiah Diprediksi Cenderung Tertekan

“Laju (kurs tengah Bank Indonesia) rupiah diperkirakan masih cenderung tertekan, meski kami berharap pelemahan yang terjadi dapat terbatas,” kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) Reza Priyambada dalam risetnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: News Editor
Terkini