Bisnis.com, JAKARTA - Manajemen maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) tbk. berkomitmen menekan utang hingga US$200 juta, atau setara dengan Rp2,5 triliun dalam dua tahun.
I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Garuda Indonesia, mengatakan rencana perseroan akan menekan utang dengan efisiensi dan reprofiling utang yang dimiliki perseroan.
"Kami reprofiling semua utang. Kami akan mencoba untuk mereduksi utang dari US$980 juta akan kami targetkan turun dalam dua tahun sekitar US$200 juta," ungkapnya, Selasa (24/2/2015).
Dalam laporan keuangan perseroan, GIAA memiliki utang jangka panjang per 30 September 2014 sebesar US$578,1 juta atau setara Rp6,93 triliun dari sebelumnya US$324,6 juta.
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun mencapai US$255,64 juta, dan utang obligasi sebesar US$162,7 juta atau setara dengan Rp1,95 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel