11 Perjanjian Internasional Terantai di Tangan dan Kaki Ibu Pertiwi

Bisnis.com,25 Feb 2015, 17:55 WIB
Penulis: Dini Hariyanti
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Terkait Asean - China Free Trade Area (ACFTA) muncul wacana untuk mendongkrak komitmen.

Sejauh ini Kemenperin tetap bertahan untuk tolak peningkatan komitmen ini.

Sementara untuk Asean-Korea FTA salah satu masalah ialah soal transposisi pos tarif 2007 ke 2012.

Pihak Korea sampaikan 55 nomor HS transposisi yang error.

Perindustrian menyatakan cuma mau membahas empat nomor HS yang sepenuhnya transposisi HS 2007 ke 2012, sedangkan 51 lainnya dianggap tak layak didiskusikan lagi hasil transposisinya.

Alasan kementerian adalah transposisi HS 2002 ke 2007 terlalu lampau.

Sementara terkait Asean - Jepang FTA hingga kini belum RI belum implementasikan kemitraan ekonomi komprehensif ini.

Pasalnya di dalam perjanjian ini masih ada 105 pos tarif industri yang bermasalah transposisinya.

Perindustrian akan membuat justrifikasi kenapa pos-pos tarif itu belum bisa mengikuti salah satu opsi WTO.

Lapar liberalisasi perdagangan kerap dirasakan negara-negara dengan ekspor tinggi, di Asean seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Kemitraan ekonomi global tidak pernah mempedulikan siap tidaknya masing-masing negara.

Hal ini kembali lagi kepada masing-masing negeri.

Pesimistis memang tak usah, tetapi hendak optimistispun harus punya dasar. (selesai)

Kembali ke bagian awal

Artikel lainnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini