Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan Asuransi khusus aparatur sipil negara, PT Taspen, menargetkan kenaikan investasi langsung sebesar 980% yakni dari 0,5% di 2014 secara bertahap menjadi 4,9% pada tahun ini.
Iqbal Lantarto, Direktur Utama PT Taspen menyatakan berdasarkan kajian yang dilakukan perusahaan, investasi langsung memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dan lebih stabil bagi perusahaan. Imbal hasil investasi langsung tercatat 14% sementara disurat berharga dan deposito berkisar 9%-11%.
Apalagi seiring kebijakan otoritas menekan suku bunga pinjaman, ia memperkirakan, perusahaan tidak lagi dapat mengandalkan imbal hasil surat berharga maupun deposito yang selama ini jadi andalan.
"Asuransi sosial seperti Taspen tidak akan lagi dapat mengharapkan imbal hasil. Kedepan kita lebih mengandalkan strategi investasi," jelas Iqbal disela Paparan Kinerja Perusahaan 2014 di Jakarta, Kamis (26/2/2015).
Disaat yang sama berdasarkan perhitungan kedepan, premi yang diterima Taspen tidak akan cukup untuk membayar klaim yang masuk. Sehingga strategi investasi langsung akan menjadi tulang punggung perusahaan.
Iqbal juga menambahkan masih tergolong kecilnya investasi langsung perusahaan secara persentase karena terbentur aturan oenempatan dana. Namun saat ini pemerintah tengah menyusun aturan agar perusahaan dana pensiun termasuk Taspen dapat berinvestasi langsung lebih besar bahkan diperkirakan diizinkan hingga 30%. Aturan yang ada saat ini perusahaan hanya diizinkan melakukan investasi langsung sebesar 5% dari dana tabungan hari tua (THT) yang dikelola perusahaan.
Sektor yang akan dimasuki oleh Taspen menurut Iqbal terdiri dari properti dan infrastruktur. Setelah memiliki cukup pengalaman di investasi langsung, perusahaan akan memperluas pada bidang transportasi dan dukungan kebutuhan publik lainnya.
"Karena ini masih awal, maka kita ingin pastikan aman terlebih dahulu," jelas Iqbal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel