Sulit Ubah PNS Jateng untuk Maju, Berikut Curhatan Ganjar Pranowo

Bisnis.com,26 Feb 2015, 23:35 WIB
Penulis: Muhammad Khamdi
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. /Bisnis.com

Kabar24.com, SEMARANG - Membawa perubahan di lingkungan kerja yang baru terbilang tidak gampang. Hal tersebut juga yang dirasakan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pasca dilantik sebagai gubernur sejak medio 2013.

Gaya kepemimpinan yang lebih dinamis dan efektif diterapkan di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah. Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) pun mengikuti gaya kinerja yang baru.

“Yang sulit itu membawa para pegawai negeri sipil (PNS) dari yang semula ada di comfort zone menjadi ke competitif zone. Tidak mudah, namun memang harus dimulai,” kata Ganjar dalam laman resminya, Kamis (26/2/2015).

Salah satu contoh yang dipaparkannya adalah saat melakukan lelang jabatan di lingkungan pemerintah provinsi. Saat itu, banyak terjadi pertentangan dan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) belum ada peraturan tentang itu.

Langkah inovatif tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencari Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bisa diberdayakan sesuai dengan kompetensinya. Dimulai dari seleksi sekretaris daerah (Sekda) hingga ke jajaran tingkat eselon lainnya.

“Dari pertama isu utamanya itu bagaimana mereformasi birokrasinya, inginnya clean and clear dan bisa nggak ASNnya diberdayakan. Saya ingin menyiapkan ‘roh’ aparatur,” kata Ganjar.

Dirinya mengakui, cara tersebut memang membuat banyak ASN kabupaten/kota sedikit iri dan minta dipindah ke provinsi karena melihat kesempatannya lebih baik. Namun jikapun ingin pindah, Ganjar mensyaratkan semuanya harus ikut seleksi dan mau mengikuti pendidikan.

“Boleh saja kalau mau pindah, tapi harus seleksi dan mau sekolah lagi, setidaknya sampai jadi Doktor. Makanya yang kayak gini jadi pemicu yang muda-muda bergairah untuk berprestasi. Tinggal sekarang yang ‘senior’ yang sudah tidak bisa apa-apa ini yang mau dikemanakan, untuk yang satu ini saya minta petunjuk,” katanya. []

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini