Pasokan Jagung Domestik di China Melimpah, Impor Tertekan

Bisnis.com,01 Mar 2015, 15:30 WIB
Penulis: Surya Rianto
Permintaan jagung dari China turun dari level tertinggi sebelas bulan terakhir. Kondisi ini menandakan permintaan jagung secara global berpotensi melambat./JIBI

Bisnis.com, SHANGHAI – Permintaan jagung dari China turun dari level tertinggi sebelas bulan terakhir. Kondisi ini menandakan permintaan jagung secara global berpotensi melambat.

Pada Februari, data administrasi umum bea cukai China melaporkan pengiriman impor jagung ke China turun 10,97% menjadi 579.534 ton dibandingkan dengan Januari sebesar 650.985 ton. Ukraina mencatatkan sebagai pengekspor jagung terbesar China pada bulan lalu sebesar 470.047 ton.

United State Department Agriculture (USDA) melaporkan China akan meredam permintaan impornya untuk mendukung harga jagung dan komoditas lainnya di domestik. Amerika Serikat (AS) pun memotong proyeksi permintaan dari China karena pasokan jagung di sana juga masih tinggi.

“Tampaknya, China membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengurangi surplus yang amat besar ini,” tulis USDA dalam laporannya seperti dilansir Bloomberg.

Pada perdagangan akhir pekan lalu, harga jagung di Chicago Board of Trade (CBOT) naik 1,22% menjadi US$3,93 per bushel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini