Bogor Tekan Bahaya Radikalisme Agama

Bisnis.com,02 Mar 2015, 05:05 WIB
Penulis: Miftahul Khoer
Radikalisme sosial dan agama dinilai berbahaya bagi masyarakat terutama remaja. /

Bisnis.com, BOGOR—Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman mengungkapkan radikalisme sosial dan agama dinilai berbahaya bagi masyarakat terutama remaja.

Usmar mengatakan hal tersebut disebabkan lantaran radikalisme tersebut langsung berhubungan langsung dengan kehidupan sosial masyarakat.

“Bogor punya visi misi ke depan untuk menjadikan kota yang nyaman, beriman dan transparan. Oleha karena itu kita semua harus peduli terhadap isu ini,” ujarnya dikutip dari situs resmi Kota Bogor, Minggu (1/3).

Kota Bogor nyaman, kata Usmar dalam artian mengatasi dan mengurangi permasalahan di tengah masyarakat dengan perubahan nyata. Kota beriman, lanjutnya, berarti kekuatan moral agama harus ditingkatkan. Sementara kota transparan yaitu tidak adanya penyelewengan anggaran.

Selain itu, lanjut Usmar, ada empat faktor yang mempengaruhi karakter seseorang dalam kehidupan sehari-hari, yaitu faktor keluarga, pendidikan, sosial kemasyaratan dan sosial dunia maya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Edgar Suratman mengutarakan pihaknya pekan ini menggelar seminar Character Building 2015 dengan tema Menangkal Ajaran Radikalisme Beragama Terhadap Generasi Muda Dengan Membangun Karakter Islam Rahmatan Lil Alamin.

“Seminar bertujuan memberikan pengertian yang utuh tentang pembentukan karakter pemuda yang cageur, bageur, pinter dan bener,” ujar Edgar.

Seminar tersebut bekerja sama dengan Yayasan Al Kahfi Cabang Kota Bogor. Target dari seminar antara lain menekan tindak pornografi, pergaulan bebas, penggunaan narkoba, miras, bullying, tawuran, serta rendahnya kepedulian sosial.

"Dasar pemikiran pelaksanaan seminar yaitu rasa prihatin terhadap kondisi para pemuda di Kota Bogor yang terpengaruh dengan radikalisme agama dan radikalisme sosial," jelas Citra, Sekretaris Yayasan Al Kahfi cabang Bogor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Setyardi Widodo
Terkini