Semen Indonesia (SMGR): Kinerja 2014 Terendah Dalam 4 Tahun Terakhir

Bisnis.com,03 Mar 2015, 22:58 WIB
Penulis: Yodie Hardiyan
Semen Indonesia/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--- Pertumbuhan kinerja perusahaan semen milik negara, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) pada 2014 tercatat paling rendah dalam 4 tahun terakhir karena sejumlah faktor seperti peningkatan biaya operasional dan permintaan semen.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Selasa (3/3), SMGR membukukan pendapatan Rp26,98 triliun pada 2014 atau tumbuh 10,14% dibandingkan dengan Rp24,5 triliun pada tahun sebelumnya.

Pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan pada 2013 yang mencapai 25%, pada 2012 (19,6%) dan pada 2011 (14,1%).

Pada 2014, pertumbuhan pendapatan lebih rendah dibandingkan pertumbuhan beban pokok penjualan yang mencapai 13,5%.

Melambatnya pertumbuhan pendapatan itu juga diikuti perlambatan pertumbuhan laba bersih. Pada tahun lalu, laba bersih tahun berjalan yang dibukukan SMGR mencapai Rp5,57 triliun atau meningkat 4,09% dibandingkan dengan Rp5,35 triliun pada 2013.

Pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada 2013 yang mencapai 8,68%, pada 2012 (24,5%) dan pada 2011 (8,08%).

Sekretaris Perusahaan SMGR Agung Wiharto mengatakan sejumlah faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan antara lain kenaikan tarif dasar listrik dan peningkatan biaya transportasi akibat penaikan harga bahan bakar minyak pada 2014.

Pada tahun lalu, sambung Agung, terjadi peningkatan TDL sebesar 64%.

“Di cost structure kami, biaya listrik sampai 17%-18%. Pada tahun-tahun sebelumnya padahal cuma 11%,” kata Agung kepada Bisnis, Selasa (3/3/2015).

Selain itu, peningkatan biaya transportasi mencapai 20% pada tahun lalu.

Perseroan mengeluarkan biaya cukup besar untuk mengangkut semen dari atau ke pelabuhan di berbagai daerah Indonesia.

“Sedangkan laba mengalami penurunan karena ada penyusutan di proyek-proyek besar, misalnya power plant di Semen Tonasa. Selain itu ada juga pembayaran beban bunga di Semen Padang,” kata Agung.

Tahun ini, perusahaan akan melakukan efisiensi guna menekan biaya. Terkait penggunaan BBM, perusahaan mengaku tidak menggunakan BBM bersubsidi sejak beberapa tahun terakhir. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini