Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) membidik pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) di sekitar angka pertumbuhan tahun lalu.
Sepanjang 2014, BJB menyalurkan KPR senilai Rp4,3 triliun atau tumbuh 10,1% dari tahun sebelumnya yang senilai Rp3,902 triliun. Pertumbuhan ini jauh menurun dibandingkan dengan pertumbuhan selama 2013 yang sebesar 290% dari tahun sebelumnya.
Direktur Konsumer BJB Fermiyanti mengatakan sepanjang tahun lalu bank milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Banten ini mengalami penurunan pertumbuhan KPR cukup tajam dibandingkan 2013.
Hal ini disebabkan adanya ketentuan Surat Edaran Bank Indonesia 15/40/DKMP terkait manajemen risiko dalam pemberian kredit beragun properti.
"Selain itu kondisi politik dan perekonomian dalam negeri kurang baik, termasuk menurunnya omzet penjualan property primary. Untuk tahun ini kami memproyeksi pertumbuhan KPR di sekitar 9,9%," ucapnya kepada Bisnis.com.
Untuk mencapai target pertumbuhan pada tahun ini, Fermiyanti menjelaskan BJB akan menyasar unit-unit properti primary secara kolektif kepada pegawai atau kalangan profesional dan diutamakan unit-unit dengan limit di bawah Rp500 miliar.
"Kami bersinergi dengan program-program pemerintah yang applicable, seperti program sejuta rumah. Saat ini, kami sudah menggandeng Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan untuk menyalurkan KPR bagi Pegawai Negeri Sipil di seluruh Indonesia," jelasnya. []
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel