Sofyan Djalil Sebut Intervensi Rupiah Tidak Ada Manfaatnya

Bisnis.com,04 Mar 2015, 19:40 WIB
Penulis: Akhirul Anwar
Pergerakan Rupiah per dolar AS dari 1997 hingga Februari 2015/Bisinis-Husin Parapat

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan pemerintah tidak perlu melakukan intervensi terhadap pelemahan nilai tukar rupiah mendekati Rp13.000 per dolar AS karena tidak ada manfaatnya.

"Bahwa rupiah ini kita anut rezim devisa bebas. Rupiah itu adalah faktor supply and demand, yang penting fundamental ekonomi kita, kita perbaiki. Kita enggak bisa intervensi di sana, kalau kami intervensi enggak ada manfaatnya," katanya di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (4/3/2015).

Otoritas moneter Bank Indonesia, lanjut Sofyan, juga tidak melakukan intervensi. Kalaupun tetap dilakukan pun adalah kewenangan BI secara teknis, sedangkan pemerintah tugasnya memperbaiki perekonomian.

"Jadi oleh sebab itu kondisi ekonomi kita, inflasi turun, arus masuk modal asing positif, indeks harga saham naik, apapun indikator itu adalah cukup baik," jelasnya.

Kondisi perekonomian saat ini jauh lebih sehat apalagi harga minyak dunia sedang bersahabat.

Pemerintah tidak menargetkan penurunan rupiah karena dengan sendirinya rupiah akan menguat ketika perekonomian baik. "Kenapa harus pakai target, enggak perlu, yang penting ekonomi kita baik," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini