#SaveHajiLulung Lebih Populer Dibanding Ahok dan Jokowi

Bisnis.com,08 Mar 2015, 12:23 WIB
Penulis: Newswire
Abraham Lulung Lunggana (kiri) menyampaikan pendapatnya bersama dua Wakil DPRD DKI Jakarta Triwisaksana (tengah) dan M Taufik (kanan) rapat Fasilitasi, Mediasi dan Klarifikasi Mengenai Evaluasi RAPERDA/APBD DKI Jakarta Tahun Anggaran 2015 di Kantor Kemendagri, Jakarta, Kamis (5/3). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA- Popularitas #SaveHajiLulung menjadi lebih populer daripada topik pembahasan tentang Presiden Jokowi dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Berdasarkan analisa tweet yang beredar di media sosial Twitter, #SaveHajiLulung jauh melampaui jumlah tweet harian tentang Jokowi dan Ahok sejak 5 Maret 2015.

Laman analisa tweet Topsy.com mencatat #SaveHajiLulung bergulir sejak Kamis (5/3/2015) malam. 

Berbeda dengan #SaveAhok yang memberi dukungan pada Gubernur DKI Jakarta Ahok, tagar tentang Wakil Ketua DPRD Jakarta, Abraham Lunggana, yang akrab dengan nama Haji Lulung berisi tentang ejekan satir

Puncak volume tweet #SaveHajiLulung terjadi pada 6 Maret dengan total 138.900 tweet sehari. Sehari berikutnya, meskipun jumlah kicauan menurun drastis ke 81.817, #SaveHajiLulung tetap lebih populer daripada Jokowi dan Ahok.

Melihat grafik jumlah tweet periode 6 Februari--8 Maret, total kicauan tentang adalah Jokowi 1.434.807, Ahok 809.513, dan #SaveHajiLulung 245.167.

Berdasarkan puncak jumlah tweet masing-masing topik, kicauan terbanyak tentang Jokowi terjadi tanggal 18 Februari ketika Presiden Jokowi batalkan pelantikan Budi Gunawan dan mengangkat Badrodin Haiti sebagai Kapolri yang baru (119.379 tweet).

Sementara puncak topik Ahok adalah pada 27 Februari dengan total kicauan 78.915, ketika Gubernur DKI Jakarta itu mulai mengungkapkan dugaan "dana siluman" RAPBD Jakarta 2015.

Dua puncak ini tetap tidak sanggup melampaui popularitas #SaveHajiLulung yang mencapai 138.900 tweet pada 6 Maret. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhina Wulandari
Terkini