Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk. (BJBR) menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp52,99 triliun pada 2014, tumbuh 13,3% dari tahun sebelumnya Rp46,76 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan Senin (9/3/2015), disebutkan penghimpunan DPK konsolidasi tumbuh 15,48% menjadi Rp57,7 triliun pada 2014 dari sebelumnya Rp49,9 triliun.
Penghimpunan DPK khusus bank, terdiri dari giro mencapai Rp21,52 triliun dari sebelumnya Rp16,36 triliun, tabungan Rp12,42 triliun dari Rp11,77 triliun, dan deposito Rp19,03 triliun dari Rp18,64 triliun.
Sementara itu, penyaluran fungsi intermediasi BJRB sepanjang tahun lalu mencapai Rp49,37 triliun, tumbuh 9,4% dibandingkan dengan periode 2013 yang mencapai Rp45,1 triliun.
Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) BJBR mencapai 16,08%, turun tipis dari sebelumnya 16,51%. Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross melonjak menjadi 4,15% dari 2,83% dan NPL nett juga naik menjadi 1,04% dari 0,64%.
Return on asset (ROA) sebesar 1,94% dari 2,61%, return on equity (ROE) melorot tajam mencapai 19,11% dari 26,76%. Marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) turun menjadi 6,79% dari 7,96%.
Biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) mencapai 85,94% dari sebelumnya 79,41%. Sedangkan rasio kredit terhadap pendanaan (loan to deposit ratio/LDR) mencapai 93,18% dari sebelumnya 96,47%.
Per 31 Desember 2014, BJBR dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat 38,26%, Pemerintah Provinsi Banten 5,37%, Pemerintah Kabupaten dan Kota se-Jawa Barat 23,61%, Pemerintah Kabupaten dan Kota se-Banten 7,76%, dan publik 25%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel