Premi Asuransi Umum Melorot

Bisnis.com,10 Mar 2015, 18:28 WIB
Penulis: Amanda Kusumawardhani
/Sva.edu

Bisnis.com, JAKARTA—Industri asuransi umum hanya membukukan kenaikan premi bruto sekitar 17,9% menjadi Rp56,1 triliun sepanjang Januari-Desember 2014.

Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), kenaikan tersebut tergolong lebih rendah dibandingkan realisasi premi bruto pada 2013 yang mencapai 20,1% menjadi Rp46,79 triliun.

Sejumlah faktor, misalnya tahun politik, rendahnya pertumbuhan ekonomi, dan konsumsi masyarakat yang tertunda membuat peertumbuhan asuransi umum tidak secemerlang beberapa tahun belakangan.

“Pertumbuhan premi bruto asuransi umum masih di atas industri. Potensinya masih besar, jika dilihat dari rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia,” ujar Direktur Eksekutif AAUI Julian Noor di Jakarta, Selasa (10/3/2015). 

Adapun, pertumbuhan tertinggi disumbangkan oleh lini usaha asuransi surety bond (penjaminan) yakni 105%, disusul dengan asuransi energi 33%, asuransi liability 27,6%, asuransi properti 27%, asuransi kendaran bermotor 17,7%, dan asuransi kredit 15,7.

Segmen bisnis lainnya antara lain asuransi marine kargo, marine hull, hingga asuransi engineering, nilai kenaikan premi brutonya di kisaran 10%-8%.

“Kenaikan signifikan surety bond bukan karena adanya penjaminan proyek yang meningkat, tetapi lebih karena ada perusahaan yang menggabungkan nilai Kredit Usaha Rakyat [KUR] ke kategori surety bond. Kalau dilihat dari surety bond-nya, kenaikan masih wajar,” kata Julian.

Namun, secara nominal, pertumbuhan terbesar diraih oleh asuransi properti senilai Rp3,4 triliun pada periode yang sama. Jika dilihat dari besaran pangsa pasar, asuransi properti berhasil menyalip dominasi asuransi kendaraan bermotor selama 2009-2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini