Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menargetkan pengoperasian lembaga penjaminan kredit daerah sudah bisa terealisasi pada Juni 2015 mendatang.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel AM Yamin menuturkan sebagian besar tahapan dan perizinan PT Jamkrida Sulsel sebagian besar telah dituntaskan dan saat ini tengah menunggu pembentukan badan pengawas lembaga penjaminan kredit daerah tersebut.
Dengan demikian, lanjutnya, pengoperasian secara efektif PT Jamkrida Sulsel iharapkan sudah bisa terealisasi paling lambat pada Juni mendatang setelah pembentukan badan pengawas.
"Direksi sudah terbentuk, izin operasi dari otoritas juga sudah ada. Mungkin Juli sudah bisa aktif," katanya di sela-sela acara Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) 2015 Sulsel, Senin (16/3/2015).
Di sisi lain, penyertaan modal sebesar Rp25 miliar juga telah disiapkan Pemprov Sulsel untuk mendukung Jamkrida dalam mendorong akses pelaku UMKM mendapatkan fasilitas kredit dari perbankan.
Menurut Yamin, kehadiran Jamkrida Sulsel diharapkan pula mendukung langkah bisnis UMKM dalam pengembangan kapasitas maupun kualitas produk yang berdaya saing.
Adapun, tahap awal pengoperasian Jamkrida Sulsel akan menggandeng Bank Sulselbar sebagai pihak perbankan dan membuka peluang kerjasama dengan bank nasional.
Sedangkan untuk desain operasional Jamkrida Sulsel akan lebih berfokus untuk menjamin pembiayaan perbankan ke usaha kecil dan menengah yang telah mengantongi SIUP dan beroperasi di Sulawesi Selatan.
Wakil Ketua Kadin Sulsel Tajuddin Djabbar mengatakan operasional PT Jamkrida Sulsel nantinya diharapkan lebih memprioritaskan penjaminan kredit pelaku UKM yang padat karya dan mempunyai produk unggulan berdaya saing.
Selain itu, kehadiran lembaga penjamin kredit daerah tersebut bisa menjadi solusi bagi pelaku UKM dalam memperoleh bantuan permodalan untuk pengembangan usaha.
"Kami juga harapkan, Jamkrida ini kedepannya tidak hanya fokus segmen menengah dan kecil, tetapi juga mikro karena banyak yang potensial namun sulit mendapatkan kredit untuk pengembangan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel