Bisnis.com, JAKARTA--Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Lampung (Bank Lampung) Mangkoe Sasmito menyambut baik imbauan Otoritas Jasa Keuangan kepada Pemerintah Daerah untuk menurunkan dividend payout ratio.
Mangkoe mengatakan hal tersebut dapat memperkuat kelembagaan BPD sehingga dapat memperkuat ketahanan bank daerah dalam menghadapi risiko.
“[Penurunan rasio dividen] Ini juga bisa mendukung ekspansi kredit,” ucapnya kepada Bisnis.com, Minggu (15/3/2015).
Pada tahun lalu, Bank Lampung menyetorkan dividen sebesar 70% dari laba bersih yang diperoleh pada 2013. Adapun laba yang berhasil diraih Bank Lampung pada 2013 senilai Rp72,7 miliar.
"Untuk setoran dividen laba bersih 2014 belum tahu besarannya karena kami belum mengadakan rapat umum pemegang saham (RUPS)," kata Mangkoe.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau kepada pemerintah daerah untuk menurunkan rasio setoran dividen atau dividend payout ratio bank pembangunan daerah (BPD).
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan pihaknya telah melayangkan surat imbauan terkait hal tersebut.
Ini dilakukan dengan harapan dapat memperkuat permodalan dan meningkatkan daya saing kelompok BPD.
“Saya telah menulis surat kepada Kepala Daerah untuk mengikuti langkah pemerintah pusat yang mengurangi setoran dividen bank milik negara,” ucapnya di Jakarta, Jumat (13/3).
Dalam surat tersebut, Muliaman tidak menyebutkan secara rinci sampai di level berapa dividen BPD harus dikurangi.
Dirinya hanya memberikan contoh pemerintah pusat yang menurunkan rasio dividen bank dengan status badan usaha milik negara (BUMN) sekitar 10%, dari 30% menjadi sekitar 20%.
Menurutnya, respons yang didapat dari para pemimpin daerah cukup positif dengan adanya rencananya peningkatan peran BPD untuk mendukung kegiatan ekonomi di daerah masing-masing.
“Tapi, kemungkinan bisa dilaksanakan dengan cepat atau tidak, harus melihat satu-satu apakah tahun ini sudah mulai ada yang menurunkan. Yang jelas, saya diberi laporan dari BPD, respons kepala daerah baik,” kata Muliaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel