ENFI Tinjau Lokasi Pembangunan Smelter Tembaga di Papua

Bisnis.com,17 Mar 2015, 12:39 WIB
Penulis: Lukas Hendra TM
Salah satu smleter di Indonesia./JIBI
Bisnis.com, JAKARTA - China Nonferrous Engineering and Research Institute (ENFI) dijadwalkan meninjau lokasi pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga katoda di Papua awal April 2015.
Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) R. Sukhyar mengungkapkan kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari ketertarikan perusahaan asal China itu untuk berinvestasi pembangunan smelter tembaga katoda berkapasitas 900.000 ton konsentrat di Timika, Papua.
"Pekan lalu,  saya ketemu mereka, tentu kita menanyakan apa yang mereka pernah lakukan di Indonesia. Bulan depan, mereka akan ke Indonesia melihat lokasi Papua," ujarnya, Selasa (17/3/2015).
Dia mengatakan ENFI  mengakui bila pembangunan di Papua jauh lebih menantang daripada 23 smelter tembaga katoda yang telah mereka bangun di China, Chili, dan Zambia.
Pasalnya, di Papua belum tersedia infrastruktur dan industri penunjang. "Namun, ENFI lebih kompetitif dibandingkan yang lain."
Sukhyar mengungkapkan perusahaan itu lebih banyak pengembangan teknologi ketimbang pesaingnya seperti Australia Smelting (Ausmelt) dan Mitsubishi. Apalagi, teknologi dari ENFI jauh lebih murah 65% hingga 70%. "Yang bikin murah, saya kira karena mereka sudah membuat banyak sehingga lebih biasa massive," katanya.
Untuk mewujudkan smelter di bumi Papua, Gubernur Papua Lukas Enembe telah menyiapkan lokasi lahan sejak tahun lalu. " Namun, kami juga harus siapkan dana, jangan hanya siapkan lahan. Pemerintah Daerah sudah sepakat soal dana ini, jadi saya harap pemerintah pusat serius bangun Papua," ujarnya.
Dia menjelaskan sebagai tahap awal pihaknya memang telah menyiapkan lahan seluas 2.000 hektar di daerah sekitar Poumako yang berdekatan dengan pelabuhan konsentrat Freeport di Amamapare. "Sebagai tahap awal 650 hektar siap untuk kawasan industri itu."
Selain untuk lokasi smelter tembaga katoda, lahan itu juga diperuntukkan bagi kawasan industri di wilayah Papua. Misalnya, pabrik pengepakan semen. "Untuk smelter, harapan kami sebenarnya Freeport ikut investasi [punya porsi saham] di smelter, tetapi mereka maunya cuma memasok konsentrat saja," ujarn

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini