CP Prima Produksi Pakan Ikan Murah

Bisnis.com,17 Mar 2015, 02:08 WIB
Penulis: Ihda Fadila
Memberi makan ikan. /

Bisnis.com, JAKARTA—PT Central Proteinaprima Tbk. (CP Prima), produsen pakan ikan, memproduksi pakan ikan baru guna mewujudkan keinginan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk menekan biaya produksi perikanan budidaya.

Pakan ikan ini memiliki kadar protein sebesar 27%-28% atau lebih rendah dibanding pakan ikan premium yang biasa dibuat pabrik dengan kadar protein 32%-34%. Dengan demikian, harga pakan ikan ini bisa lebih murah sehingga dapat menekan biaya produksi pembudidaya.

Manajet Komunikasi CP Prima George Basuki mengatakan produksi pakan yang lebih murah ini baru dilakukan sekitar sebulan lalu. Oleh karena itu, belum ada data terkait produksi pakan ini.

“Ya sudah mulai produksi, tapi belum ketahuan berapa karena ini baru satu bulan,” katanya kepada Bisnis.com, Senin (16/3/2015).

Meski demikian, dia memastikan produksi pakan yang lebih murah ini akan dilanjutkan produksinya.

Ketua Divisi Pakan Ikan Gabungan Pengusaha Makan Ternak (GPMT) sekaligus General Manager Business Research and Government Relation CP Prima Denny D. Indradjaja mengatakan tanpa membuat produk pakan ikan baru, penurunan harga pakan sebesar Rp1.000 yang diinginkan Susi sulit diwujudkan.

"Pakan ikan ini juga ada kelasnya. Jangan disamaratakan. Yang mahal juga ada yang beli. Pasar yang menentukan," ujarnya.

Dia mengatakan harga pakan ikan baru ini sebesar Rp8.000 per kg. Sementara harga pakan ikan premium sebesar Rp9.000 per kg.

Saat ini, pakan ikan murah CP Prima ini sudah mulai dipasarkan. Menurutnya, pembudidaya Jawa Timur sudah mulai menggunakan pakan murah ini.

“Ini masih baru sekali. Masih pakai karung polos juga, bikin sack juga butuh waktu,” katanya.

Denny mengatakan pakan ikan murah ini menyasar pembudidaya kelas menengah ke bawah. Menurutnya, kelanjutan produksi pakan ikan ini masih melihat permintaan ke depan. Namun, dia optimis penjualan pakan murah ini akan terus dilakukan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Setyardi Widodo
Terkini