RUPIAH MELEMAH: Tak Layani Valas, Perbankan di Sulut Aman

Bisnis.com,18 Mar 2015, 05:50 WIB
Penulis: Newswire
Rupiah/JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, MANADO - Pelemahan rupiah terhadap dolar yang sudah mencapai Rp13.000 tidak memengaruhi perbankan di Provinsi Sulawesi Utara, karena bank di daerah itu tidak melayani valas.

"Depresiasi rupiah saat ini belum memengaruhi kinerja perbankan Sulut karena selain bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR) tidak melayani valas," kata Kepala Otoritas Jasa keuangan (OJK) Sulutgomalut Purnama Jaya di Manado, Rabu (18/3/2015).

Di Sulut, katanya, memang ada kegiatan ekspor namun tidak terpengaruh pelemahan rupiah, malahan mereka diuntungkan dengan penguatan nilai dolar.

"Mungkin perbankan yang akan terganggu jika banyak melakukan pembiayaan di impor barang, namun sejauh pengawasan kami di Sulut tidak terpengaruh dengan depresiasi rupiah tersebut," katanya.

Namun, katanya, secara nasional terus dilakukan antisipasi jangan sampai rupiah terus melemah dan terjadi kepanikan.

Purnama mengatakan OJK telah melakukan stress test mengindikasikan bahwa kondisi perbankan di Indonesia tetap stabil meski dolar bertengger di level lebih tinggi.

Dengan melakukan stress test melalui variabel-variabel tertentu, katanya, sudah diperoleh hasil bahwa meski rupiah tembus ke level lebih dari Rp13.000 per dolar AS, kondisi ketahanan perbankan di Tanah Air tetap kokoh.

Hasil stress test tersebut menunjukkan dari sisi permodalan maupun profil, risiko perbankan di Tanah Air masih tetap aman meski rupiah sampai ke level di atas Rp13.000.

Manajer Bisnis Manajemen BNI Wilayah Manado Danar M. Nugrahastrio mengatakan sejauh ini BNI Wilayah Manado belum terpengaruh dengan pelemahan rupiah. "Malahan kegiatan ekspor terus menggeliat di Sulut, karena dolar terjadi penguatan," katanya.

BNI Wilayah Manado, katanya, banyak menyalurkan kredit ke pengekspor dengan pengembaliannya tetap lancar. []

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini