Rupiah Melemah Karena Defisit Neraca Perdagangan

Bisnis.com,19 Mar 2015, 00:40 WIB
Penulis: Yanita Petriella
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Jusuf Kalla menggelar rapat terbatas membahas nilai tukar rupiah, di Kantor Presiden, Rabu (11/3/2015)./JIBI-Akhirul Anwar
Bisnis.com, JAKARTA - Pelemahan nilai tukar rupiah diprediksi akan terus berlangsung selama Indonesia mengalami current account deficit atau defisit transaksi berjalan.
 
Ketua Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) Christianto Wibisono mengatakan rupiah akan terus mengalami depresiasi apabila neraca perdagangan Indonesia masih mengalami defisit yang besar.
 
"Kalau neraca perdagangan kita terus defisit, dengan atau tanpa faktor ekternal dan internal, rupiah tetap melemah," ujarnya di Jakarta, Rabu (18/3/2015) malam.
 
Menurutnya, rupiah akan menguat apabila neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus. Hal itu dilakukan dengan memperbesar ekspor dari Indonesia dengan memperbanyak investasi di Indonesia.
 
"Resep utamanya harus ada investasi besar di Indonesia sehingga akan ada produksi besar dan ekspor yang besar. Kalau neraca perdagangan defisit besar, maka rupiah akan terus mengalami pelemahan. Harus surplus mestinya," tutur Christianto.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini