Mengapa sejak ribuan tahun lalu, uang sudah langka dan tetap langka hingga sekarang? Mengapa ada pepatah mengatakan hidup seperti roda, kadang di atas kadang di bawah? Bila pepatah terakhir yang dianggap benar, maka hidup dimaknai sebagai sebuah probability.
Sebenarnya hidup terdiri ada dua cara. Cara yang benar dan cara yang salah. Kalau kita menggunakan cara yang benar, kita akan menemukan jalan. Bila hidup jatuh bangun, berarti cara yang digunakan ada yang salah
Demikian pula ORANG MISKIN, sering menggunakan cara yang salah.
ORANG MISKIN seperti orang yang tercebur ke dalam danau, tenggelam dan tidak bisa berenang. Ketika dia mencapai permukaan air, berapapun oksigen yang di dekatnya akan disedot. Itulah yang terjadi pada ORANG MISKIN, bertindak menghabiskan. Jadi, dalam hal pemasukan dan pengeluaran , ORANG MISKIN selalu membelanjakan uangnya.
Berapa pun gaji ORANG MISKIN, akan dibelanjakan. Alhasil pemasukan lebih kecil daripada pengeluaran. Sampai kapanpun demikian. Ketika berbisnis, dia memperoleh loan Rp 1 milyar, kemudian bisnis membesar ia meningkatkan loan pada limit tertinggi, Rp 10 milyar, lalu Rp 30 Milyar, begitu seterusnya. Mirip bus yang melaju dengan speed maksimal dan dipasang bom. Bila berhenti, maka bus tersebut meledak.
ORANG KAYA akan menempuh jalan yang berbeda. Kelompok ini menemukan jalan untuk menghasilkan produk dengan biaya yang lebih kecil, sehingga timbul profit. Misalnya, dia mendapatkan order katering seharga Rp 11.000, maka ia akan menghitung cost sedetil mungkin. Selisih uang 300 rupiah, menjadi penting. Ini karena ORANG KAYA setia kepada uang. Ketika dia memproduksi katering seharga Rp 11.000, maka kertas selembarpun dihargai. Orang kaya menyadari sulitnya mencari cost savings.
ORANG KAYA menemukan kunci untuk memperoleh sales yang bisa di-booster. Ketika ada jalan mendapatkan order, dia memegang kuncinya, sehingga dia melakukan push booster. ORANG KAYA juga menemukan jalan untuk menciptakan demand yang semakin membesar. Seseorang yang kaya, bersifat jenius, bahkan bisa mengubah gaya makan seluruh masyarakat. Misalnya, di Indonesia semua makan ayam. Indonesia bahkan identik dengan ayam, berbeda dengan Jepang yang identik dengan ikan.
Seseorang bisa menjadi ORANG KAYA bila kemudian menemukan jalan mengubah pola makan masyarakat umum, dari ayam menjadi ikan. Sekali dia menemukan cara dalam skala kecil, maka arus perubahan selanjutnya bisa diperbesar. Pasar diperbesar. Ini namanya market share. Ia membuat Market share seafood yang meningkat terus dan terus.
Penulis
Goenardjoadi Goenawan
Menulis 10 buku buku manajemen
Trainer dan Konsultan mengenai membuka paradigma baru tentang uang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel