Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. akan mendapat pinjaman senilai US$1,5 miliar dari 3 lembaga internasional untuk merealisasikan program 1 juta rumah yang diinisiasi pemerintah. Apa tanggapan Bank BTN?
Direktur Treasury & Asset Management Bank BTN Iman Nugroho Soeko mengatakan pemerintah memang tengah mencari sumber pembiayaan dari World Bank, Asian Development Bank (ADB), dan International Finance Corporation (IFC) untuk mendukung pembangunan 1 juta rumah dengan bunga 5%.
“Itu kan besar sekali [dana yang dipinjamkan] kalau kami rupiahkan. Kami juga harus lihat posisi devisa netto [PDN] kami bagaimana, kan ada batasannya. Dan ini tergantung mereka [kreditur], kan mereka akan lihat modal debitur, nyaman ga dia kalau modal kami Rp12 triliun sementara dia mau kasih Rp5 triliun?,” ujar Iman di Jakarta, Selasa (24/3/2015).
Kendati demikian, Iman menilai dengan pinjaman tersebut mampu menggenjot pertumbuhan kredit perseroan di atas 19%. Pasalnya, lanjut Iman, pertumbuhan kredit di posisi 19% merupakan skenario normal yang ditetapkan perseroan tanpa adanya program sejuta rumah.
Sebelumnya, Plt Dirjen Pembiayaan Perumahan Maurin Sitorus mengatakan masing-masing lembaga internasional tersebut telah berkomitmen untuk memberikan pinjaman senilai US$500 juta dengan jangka waktu 10-15 tahun.
Namun, menurut Maurin, jumlah tersebut masih menunggu finalisasi dari masing-masing calon kreditur sehingga kepastian jumlah pinjaman belum ditentukan. “BTN akan kaji dulu, karena ini menyangkut risiko kurs,” tutur Maurin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel