Perombakan Direksi, Awal Konsolidasi Bank Pelat Merah?

Bisnis.com,25 Mar 2015, 03:01 WIB
Penulis: Yanita Petriella

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana pemerintah untuk konsolidasi bank pelat merah terus dilakukan dengan cara merotasi sejumlah jajaran direksi di empat bank milik pemerintah.

Perombakan jajaran di empat bank badan usaha milik negara (BUMN) sebagai upaya konsolidasi ini diakui oleh kalangan bankir. Konsolidasi ini bukan menggabungkan usaha tetapi melakukan konsolidasi di operasional dan bisnis bank BUMN.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk Maryono mengatakan rotasi direksi bank milik pemerintah merupakan bagian dari upaya konsolidasi strategis.
"Ini pilihan kombinasi tepat dalam rangka konsolidasi strategis, lebih mudah, bisa sinergi antar BUMN secara efisien," ujarnya di Menara BTN, Selasa (24/3/2015).;

Dia menuturkan sinergi yang dapat dilakukan antar bank BUMN yakni penyatuan atau penggabungan anjungan tunai mandiri (ATM) empat bank BUMN.
Selain itu, tidak menutup kemungkinan bank milik pemerintah memanfaatkan kerja sama teknologi, khususnya dengan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk yang bakal segera memiliki satelit sendiri.

"Bisa juga kerja sama IT, dengan BRI yang beli satelit kami bisa kerja sama. Apalagi, kami juga sekarang sudah ada direksi yang berasal dari BRI," ucapnya.

Menurut Maryono, keputusan penggantian susunan pengurus perseroan merupakan kewenangan pemegang saham. Tujuannya untuk memperkuat perseroan dalam menghadapi ketatnya persaingan serta ketidakpastian ekonomi global.

Direktur Utama Terpilih Bank BRI Asmawi Syam juga tak menampik adanya upaya konsolidasi antar-bank BUMN dilihat dari perputaran pimpinan di empat bank BUMN terbesar. "Lihat saja direksi yang baru saat ini," katanya.

Sinergisme merupakan bagian dari upaya efisiensi yang menjadi perhatian BRI pada tahun ini."Di sisi lain, perbankan Indonesia saat ini sedang memasuki era efisiensi," ujarnya.

Bahkan, Asmawi menuturkan pihaknya sedang mendiskusikan operasional konsolidasi ATM dengan bank BUMN lain dan sudah ada sejumlah opsi yang akan dijajaki.

Dia menjabarkan opsi pertama yakni dengan membentuk jaringan switching baru yang dimiliki bank BUMN. Nantinya, empat bank BUMN akan menyetor modal ke perusahaan switching ini.

Kedua, menggunakan jaringan yang sudah ada yakni melalui jaringan link. Selain itu, opsi terakhir yakni dengan memindahkan mesin ATM bank BUMN yang ada di satu lokasi.

Dia menerangkan di satu lokasi terdapat tiga mesin ATM milik bank BUMN yang mana dua mesin ATM tersebut akan dipindah ke lokasi lain. "Kalau seperti ini biaya operasional bank akan berkurang karena tidak perlu tambah ATM," kata Asmawi.

Saat ini, lanjutnya, rencana konsolidasi ATM ini masih dalam kajian termasuk biaya yang hendak dikenakan ke nasabah. "Dalam dua hingga tiga bulan ke depan kami akan menyampaikan konsep rencana sinergi ATM ini," tutur Asmawi.

Seperti diketahui, dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan empat bank BUMN pada bulan ini, terdapat sejumlah direktur yang berpindah dari satu bank ke bank lain.

Seperti jajaran direksi BTN terdapat empat direktur baru.Keempat direktur itu adalah Adi Setianto, Sis Apik Wijayanto, Sulis Usdoko, dan Oni Febriarto.
Dua dari empat direktur tersebut berasal dari bank BUMN lain, yakni Adi Setianto sebelumnya menjadi Direktur Jaringan dan Layanan Bank BNI dan Sis Apik Wijayanto sebelumnya menjabat sebagai Pimpinan Wilayah Bank BRI.

Sementara itu, rotasi juga terjadi di bank pemerintah lainnya. Dua direksi BRI yakni mantan Direktur Keuangan BRI Ahmad Baiquni dipilih untuk memimpin BNI sebagai Direktur Utama, sedangkan mantan Direktur Jaringan dan Layanan BRI Suprajarto menduduki jabatan baru sebagai Wakil Direktur Utama BNI.
Mantan Direktur Bisnis Komersial BRI Sulaiman Arif Arianto juga berpindah menjadi Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk.

Mantan Direktur BNI Gatot M Suwondo diangkat menjadi Komisaris BRI. Sunarso yang sebelumnya merupakan direktur commercial banking Bank Mandiri ditunjuk sebagai Wakil Direktur Utama Bank BRI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini