Kredit Konstruksi: Tekan NPL, BTN Andalkan Penjualan dan Restrukturisasi Aset

Bisnis.com,25 Mar 2015, 17:10 WIB
Penulis: Destyananda Helen
Ilustrasi/JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. berkomitmen menekan rasio kredit bermasalah di segmen konstruksi melalui penjualan dan restrukturisasi aset.

“Pasti bisa [diturunkan non performing loan/NPL konstruksi], dengan kami jual atau kami restrukturisasi,” ujar Direktur Utama Bank BTN Maryono di Jakarta, Selasa (25/3/2015).

Maryono mengakui sepanjang tahun lalu, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross perseroan di sektor konstruksi telah mencapai posisi 5,13%.

“Penyebabnya keterlambatan karena ada ketentuan kredit inden dan LTV [loan to value] yang dinaikan. Ini akibat perlambatan saja sebetulnya,” jelas Maryono.

Sementara itu, sepanjang tahun lalu Bank BTN mencatatkan NPL gross keseluruhan di posisi 4,01%.

Tahun ini, lanjut Maryono, perseroan mengandalkan aksi penagihan dan restrukturisasi kredit bermasalah untuk menekan rasio NPL.

Maryono merinci Bank BTN telah memiliki 2 unit khusus yakni divisi collection dan asset management untuk melakukan percepatan dan pelelangan aset.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini