Bisnis.com, MAKASSAR - PT BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat atau Bank Sulselbar membukukan pertumbuhan laba bersih mencapai 26,68% sepanjang tahun lalu.
Perolehan laba bank milik Pemprov Sulawesi Selatan itu mencapai Rp400,23 miliar, naik cukup signifikan dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya Rp315,93 miliar.
Kinerja laba ditopang pendapatan bunga perseroan yang mencapai Rp1,43 tumbuh 15,11% dari posisi tahun sebelumnya Rp1,25 triliun. Selain itu pendapatan non bunga Bank Sulselbar juga tercatat tumbuh 0,83% menjadi Rp143,64 miliar.
Pertumbuhan pendapatan bunga yang tinggi tersebut dibarengi dengan upaya efesiensi perseroan, di mana beban operasional pada periode yang sama hanya bergerak 1,08% menjadi Rp634,57 miliar, sedangkan beban bunga sepanjang tahun lalu mencapai Rp395,03 milar.
Direktur Utama Bank Sulselbar Andi Muhammad Rahmat menuturkan kinerja sepanjang tahun lalu sejalan dengan fokus perseroan untuk menerapkan efesiensi dalam pengelolaan bisnis secara keseluruhan.
Pada tahun lalu, rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) perseroan tercatat 65,25%, turun dibandingkan dengan posisi BOPO tahun sebelumnya 68,06%.
Sejalan dengan itu, nett interest margin (NIM) Bank Sulselbar pada 2014 sebesar 10,52%, turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya 10,73%.
Menurut Rahmat yang menjabat Dirut Bank Sulselbar sejak Juni 2014 lalu, terdapat sejumlah terobosan yang dilakukan pada tahun lalu diantaranya relokasi kantor kas yang tidak produktif agar mendukung efesiensi operasional.
"Pada tahun lalu, promosi produk kami cukup besar untuk mendorong nasabah dari masyarakat umum selain PNS dan TNI-Polri. Dan juga, kami menerapkan bunga kredit produktif serta kredit konsumtif yang lebih kompetitif," ucapnya, Minggu (29/3/2015).
Sepanjang tahun lalu, penyaluran kredit Bank Sulselbar mencapai Rp7,03 triliun atau tumbuh 13,6% dari posisi penyaluran tahun sebelumnya Rp6,19 triliun. Kualitas pinjaman tetap terjaga dengan baik, di mana rasion kredit bermasalah (non performing loan / NPL) berada pada angka 0,25%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel