BBM Naik, Pengguna Transjakarta Tak Usah Khawatir

Bisnis.com,30 Mar 2015, 12:40 WIB
Penulis: Veronika Yasinta
Sejumlah calon penumpang bus Transjakarta membeli kartu uang elektrik di halte Transjakarta Manggarai, Jakarta Selatan, Sabtu (21/2)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui belum membahas tarif angkutan umum setelah harga bahan bakar minyak (BBM)  jenis solar dan premium naik.

Dia mengatakan akan terus mengandalkan Transjakarta sebagai angkutan publik dengan memberi suntikan dana untuk public service obligation (PSO). Dengan begitu, warga tak perlu khawatir naik-turunnya tarif angkutan, karena tetap mempertahankan harga tiket Rp3.500.

Tahun ini, dia berharap bisa menyuntikkan modal ke PT Transportasi Jakarta hingga Rp1,35 triliun.

"Angkot kita akan bikin sistem, sangat jelas, kita akan bayar rupiah per kilometer. Itu namanya PSO. Ketika publik tidak bisa membayar nilai uang ongkos ke situ, maka kami yang bayarkan. Makanya tahun ini PT Transjakarta kita PMP-kan Rp1,35 triliun untuk bisa bayar subsidi," katanya di Balai Kota, Jakarta, Senin (30/3/2015).

Jika, warga tidak mampu membeli bensin untuk menghidupkan kendaraan pribadinya, maka mereka dipersilakan menggunakan Transjakarta. Penambahan bus akan terus dilakukan setiap tahun, termasuk menarik Kopami, Kopaja, dan Metromini untuj menerapkan sistem rupiah per kilometer.

"Nah busnya kami akan tambah, semua bus-bus, angkot, Kopami Kopaja, kita enggak tarik uang lagi, kamu ikut kami saja lah, pasti untung, dan Anda bisa kredit bank untuk beli bus yang bagus. Konsepnya itu," ujarnya.

Harga bensin premium naik menjadi Rp7.300 per liter dan solar menjadi Rp6.900 per liter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini