20 Pengembang Ikut Bangun Tunnel Surabaya Barat

Bisnis.com,30 Mar 2015, 19:46 WIB
Penulis: Peni Widarti
Ilustrasi proyek terowongan atau tunnel./JIBI

Bisnis.com, SURABAYA – Sedikitnya 20 pengembang di Jawa Timur direncanakan untuk ikut membangun proyek terowongan atau tunnel senilai Rp84 miliar di kawasan Mayjen Sungkono dan HR Muhammad Surabaya.

Terowongan yang digagas Pemerintah Kota Surabaya tersebut sebelumya telah dirancang untuk mengurai kepadatan lalu lintas yang kerap terjadi di kawasan central business district (CBD) baru itu.
Ketua Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Jawa Timur Paulus Totok Lucida mengatakan pemkot meminta pengembang untuk membantu membangun fasilitas jalan mengingat salah satu faktor penyebab kepadatan jalan adalah pengembangan realestat di kawasan tersebut.
Sekarang pengembang ikut membenahi sarana dan prasarana, termasuk di Surabaya Barat yang macet total. Jadi nanti pengembang yang bangun high rise building di kawasan itu harus dirapatkan untuk membantu membangun tunnel,” katanya Senin (30/3/2015).
Dia menjelaskan membangun terowongan bawah tanah menjadi pilihan yang tepat dibandingkan membangun flyover karena harga lahan di sekitar kawasan tersebut bisa ikut terkerek.
“Kalau flyover, nanti lalu lintasnya ada di atas semua, sedangkan di bawah yang masih dilalui kendaraan berpotensi memunculkan pertumbuhan ekonomi baru. Memang investasi membuat tunnel lebih mahal dibandingkan flyover,” katanya.
Totok menambahkan para pengembang rencananya membahas keikutsertaan proyek tersebut dalam waktu dua pekan ini.
Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DKCTR) Kota Surabaya Eric Cahyadi mengakui selama ini pengembangan infrastruktur tidak sepadan dengan kecepatan investasi properti yang masuk ke Surabaya. Hal tersebut yang menambah beban lalu litas serta menyebabkan banjir.
“Ketika ada hotel, ada apartemen, ada perkantoran, mereka telah menambah beban lalu lintas, maka sekarang masalah itu bukan menjadi bebannya pemerintah kota saja, tetapi juga investor,” ujarnya.
Proyek pengembangan terowongan bawah tanah tersebut siap dilelangkan setelah sebelumnya Pemkot Surabaya mengantongi surat izin pemanfaatan barang dan lahan dalam bentuk hibah dari Kementerian PU-Pera No.TB.13.03.51/89 pada 23 Februari 2015.
Diketahui, sebagian lokasi konstruksi tunnel tersebut berada di lahan milik PT Jasa Marga (Persero) Tbk atau di sekitar gerbang tol Satelit.
Pendanaan proyek tunnel itu masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 Kota Surabaya yang mencapai Rp84 miliar. Angka tersebut berubah dari anggaran yang sebelumnya diperkirakan menelan investasi Rp60miliar-Rp70 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini