Panen Raya Justru Diperkirakan Picu Inflasi Maret

Bisnis.com,31 Mar 2015, 20:23 WIB
Penulis: Sri Mas Sari
Bisnis.com, JAKARTA -- Pasar memperkirakan deflasi selama dua bulan berturut-turut sejak Januari berbalik arah. Kenaikan harga bahan pangan mendorong inflasi di tengah musim panen. 
 
Konsensus ekonom menyebutkan inflasi Maret melaju 0,2%, menurut estimasi median dalam survei yang digalang Bloomberg. Dengan demikian, inflasi tahunan (year on year) naik menjadi 6,38% dengan inflasi inti 4,94%.
 
Ekonom Bank Permata Tbk Josua Pardede melihat harga sejumlah bahan pangan, terutama bumbu-bumbuan, naik signifikan. Harga bawang merah, cabai, dan gula pasir, melesat cukup tinggi, berdasarkan data Kementerian Perdagangan. 
 
"Harga beras bahkan naik 5% dibanding Februari. Ini karena panen raya mundur ke April," katanya, Selasa (31/3/2015). 
 
Sementara itu, ekonom Bank Internasional Indonesia (BII) Tbk Juniman menyebutkan kombinasi kenaikan harga elpiji, BBM yang diikuti kenaikan tarif angkutan, dan depresiasi rupiah, mengompensasi perlemahan harga beras. 
 
"Depresiasi rupiah membuat harga barang impor naik. Harga bahan pangan juga naik drastis. Ini membuat penurunan harga beras ter-offset," ujarnya. 
 
Sepanjang dua bulan pertama tahun ini, terjadi deflasi masing-masing 0,24% dan 0,36%, menyusul penurunan harga BBM setelah kenaikan pada November tahun lalu. Inflasi tahunan pada Februari tercatat melandai ke posisi 6,29% dan inflasi inti 4,96%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini