Ekonomi Melemah, CASA Sulit Digenjot

Bisnis.com,01 Apr 2015, 11:56 WIB
Penulis: Rivki Maulana
BCA./

Bisnis.com, JAKARTA- Sejumlah bank memprediksi pertumbuhan dana murah dalam bentuk giro dan tabungan atau current account saving account (CASA) akan tumbuh terbatas menyusul tren pelemahan di sektor riil.

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur PT Bank Cental Asia Tbk, mengatakan pertumbuhan dCAS sangat tergantung dari aktivitas ekonomi.

"Susah untuk meningkatkan CASA karena bisnis berkurang," jelasnya kepad Bisnis. 

Di awal tahun, hingga Maret 2015 kinerja sektor riil, terutama dari nasabah-nasabah korporasi BCA masih mengalami perlambatan. Di samping itu, pelemahan juga disebabkan fakto musiman di mana di awal tahun perusahaan tidak langsung menggenjot ekspansi.

Sepanjang tahun lalu, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,02%, melambat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi selama 2013 yang mencapai 5,58%. Tahun ini pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,7% namun sejumlah lembaga internasional memprediksi lebih rendah di sekitar 5,3%.

Pertumbuhan ekonomi yang tidak setinggi 2013 membuat penghimpunan dana murah kian terbas. Jahja pesimistis pertumbuhan CASA tahun ini bisa melampaui 10%. Tahun ini, BCA berharap bisa menumbuhkan dana murah 10% dibandingkan pertumbuhan sepanjang tahun lalu yang hanya tumbuh 4,2% menjadi Rp336,412 triliun. Sementara itu, pertumbuhan deposito mencapai 28%.

Berdasarkan data statistik perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan dana giro dan tabungan masih melambat per Januari 2015. Jumlah CASA yang dihimpun perbankan mencapai Rp2.115,2 triliun atau tumbuh 6,2%. Jumlah giro naik 9,5% sedangkan tabungan tumbuh 6,1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini