Bisnis.com, JAKARTA—PT Kustodian Sentral Efek Indonesia memastikan akan ada 8 bank yang bakal menjadi bank administrator rekening dana nasabah dan bank pembayaran untuk periode 2015-2019.
Direktur KSEI Alec Syafruddin mengatakan masa perjanjian kerjasama dengan bank administrator rekening dana nasabah (RDN) pada periode sebelumnya akan habis pada Juli mendatang. “Nantinya, akan ada 8 bank yang memenuhi syarat sebagai bank administrator RDN,” ujar Alec di Jakarta, Senin (30/3).
Adapun, Alec menyebutkan 8 entitas tersebut berupa 6 bank yang telah menjadi bank administrator RDN ditambah 2 entitas baru. Hingga kini, Alec mengungkapkan entitas yang menjadi bank administrator dan pembayaran RDN, yakni PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Selanjutnya PT Bank CIMB Niaga Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Permata Tbk., dan PT Bank Mandiri Syariah. “Jadi ada 2 peminat baru salah satunya bank syariah,” tutur Alec.
Alec merinci beberapa persyaratan yang ditetapkan KSEI yakni bank mesti memiliki rencana pengembangan infrastruktur yang terkait RDN selama 4 tahun ke depan.
“Seperti rencana pengembangan ATM [Anjungan Tunai Mandiri], mobile banking, termasuk sosialisasi dengan nasabah,” jelas Alec.
Sementara itu, sebagai wujud komitmen pengembangan infrastruktur RDN, KSEI menggandeng Bank Permata dan PT Trimegah Securities Tbk. melakukan perluasan kerjasama co-branding Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) berupa fasilitas instruksi penarikan dana melalui ATM.
Direktur Utama Bank Permata Roy A. Arfandy mengatakan dengan kerjasama ini, nasabah bisa menarik dana RDN melalui ATM Bank Permata.
Ke depannya, perseroan juga tengah mengembangkan layanan untuk memfasilitasi nasabah yang akan membeli saham initial public offering (IPO).
“Infrastrukturnya lagi kami bangun dan sedang dalam tahap finalisasi dengan beberapa perusahaan efek termasuk dengan Trimegah. Dalam waktu dekat, mungkin di pertengahan tahun bisa kami launching,” jelas Roy.
Sementara itu, Direktur Utama KSEI Margeret M. Tang mengatakan pengembangan fitur instruksi penarikan dana melalui e-channel bank ini merupakan langkah awal untuk pengembangan fitur-fitur lainnya ke depan.
Dengan berbagai pengembangan infrastruktur, Margeret juga berharap setidaknya nasabah RDN di Indonesia bakal mencapai setidaknya 5% dari total nasabah di industri perbankan.
Adapun, Margeret menjelaskan hingga kini, jumlah investor domestik yang memiliki portofolio investasi efek yang tercatat di Bursa Efek Indonesia baru mencapai 380.000 akun.
Sementara itu, dari sisi demografi, lanjut Margeret, sebanyak 92% dari total investor tersebut masih terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Sumatera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel