Infrastruktur Jateng Masih Semrawut, Gubernur Ganjar Diminta Cepat Tanggap

Bisnis.com,02 Apr 2015, 00:31 WIB
Penulis: Muhammad Khamdi

Bisnis.com, SEMARANG—Para pengusaha Jawa Tengah mendesak pemerintah setempat atau Gubernur Jateng Ganjar Pranowo serius membangun infrastruktur antardaerah guna merangsang investor baru mengembangkan bisnis di wilayah ini.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Tengah Frans Kongi mengatakan persoalan infrastruktur menjadikan para investor baru berpikir ulang untuk membenamkan modal di wilayah ini.

Menurutnya, program pemerintah pusat yang ingin membangun jalan tol di wilayah pantai utara Pemalang-Batang dan Batang-Semarang hingga saat ini belum terealisasi. Oleh karena itu, pihaknya meminta pemerintah secepatnya membangun infrastruktur di wilayah ini.

Dilihat dari geografis, Frans menyakini Jateng merupakan wilayah strategis untuk mengembangkan bisnis baik untuk usaha padat modal dan padat karya. Menurutnya, Jateng merupakan wilayah terdekat dari Jawa Barat dan DKI Jakarta, yang mana perusahaan besar berdiri di wilayah tersebut.
Dari sisi pengembangan bisnis, paparnya, Jateng menjadi wilayah alternatif bagi para investor untuk melebarkan sayap bisnisnya.

“Jalan tol, bandara perlu dimaksimalkan. Oke, sekarang bandara dalam proses pembangunan pelebaran, tapi pelayanan harus maksimal,” ujar Frans kepada Bisnis.com, Rabu (1/4/2015).

Menurutnya, pemerintah telah mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM) dengan maksud mengalihkan dana subsidi untuk perbaikan dan pembangunan infrastruktur. Maka saat ini, ujarnya, rakyat dan pengusaha tinggal menunggu janji pemerintah.

Frans berpendapat program pemerintah di bawah kepemimpinan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dengan konsep tol laut dapat memacu pertumbuhan ekonomi di masing-masing daerah. “Semua program baik, tinggal realisasinya seperti apa?,” paparnya.

Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Jawa Tengah Tony Winarno mengatakan hambatan yang dikeluhkan oleh pelaku usaha jasa pengiriman yakni rusaknya infrastruktur jalan raya, sehingga hal itu membuat pengusaha merugi miliaran rupiah.

Belum lagi, kata dia, amblesnya Jembatan Comal menjelang Lebaran ini merupakan pukulan berat bagi industri jasa pengiriman. “Hampir tiap tahun infrastruktur jalan raya dibenahi. Sehingga waktu tempuh kendaraan lebih lama karena macet di jalan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini