EMITEN ASURANSI: Laba Kuartal IV Tumbuh Rerata 49,9%

Bisnis.com,03 Apr 2015, 00:00 WIB
Penulis: Irene Agustine
hanya dua perusahaan asuransi yang membukukan penurunan laba bersih yoy /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Mayoritas emiten perusahaan asuransi mencatatkan kenaikan laba bersih pada kuartal IV/2014 dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year) dengan rerata pertumbuhan 49,9%.

Sepuluh emiten asuransi jenis umum tersebut mencetak total laba sebesar Rp2,2 triliun sepanjang 2014 atau meningkat 20,2% dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,83 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan yang dihimpun oleh Bisnis.com (2/4/2015), hanya dua perusahaan asuransi yang membukukan penurunan laba bersih yoy yaitu PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) dan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (AMAG).

PT Asuransi Bintang memimpin penurunan laba yoy sebesar 50,2% diikuti dengan emiten berkode AMAG dengan penurunan 8,3%.

Sementara itu, PT Asuransi Jasa Tania (ASJT) mencatatkan kenaikan laba tertinggi sebesar 210,4% dibandingkan 8 emiten lainnya yang mencatat kenaikan laba. Sepanjang 2014, ASJT berhasil mencetak laba Rp17,54 miliar dari pencapaian sebelumnya Rp5,65 miliar.

Di belakang ASJT, berturut-turut PT Asuransi Mitra Maparya (ASMI) 160, 9%, PT Asuransi Ramayana (ASRM) 72,95%, Lippo General Insurance (LPGI) 58,03%, Asuransi Paninvest (PNIN) 23,5%, Asuransi Dayin Mitra (ASDM) 15,03%, Asuransi Bina Darta (ABDA) 13,71%, dan Asuransi Harta Aman Pratama (AHAP) 3,06%.

Kendati ASJT mencatatkan kenaikan laba tertinggi, premi bruto yang didapatkan perusahaan tersebut malah turun 15,41% menjadi Rp197,5 miliar pada tahun lalu dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp233,5 miliar.

Kenaikan laba ASJT disumbang oleh naiknya hasil investasi dari Rp3,14 miliar menjadi Rp8,88 miliar dan hasil underwriting dari Rp53,6 miliar pada 2013 menjadi 58,63 miliar tahun lalu.

Sementara itu, ASRM menjadi emiten asuransi yang mencatatkan pertumbuhan premi tertinggi tahun lalu. Pada 2013, premi asuransi hanya Rp658,8 miliar namun meningkat 36,9% menjadi Rp902,1 miliar tahun lalu.

Di belakang ASRM, premi ASDM tercatat naik 26,5% menjadi Rp676,8 miliar pada tahun lalu diikuti oleh LPGI sebesar 24,2% menjadi Rp963 miliar.

Adapun, PNIN menjadi emiten yang berhasil meraup jumlah premi terbesar dibandingkan dengan emiten lainnya sebesar Rp4,002 triliun tahun lalu. []

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini