Jalan Rusak Tambah Beban Pengusaha Angkutan Umum

Bisnis.com,05 Apr 2015, 14:00 WIB
Penulis: Dini Hariyanti
jalan rusak/ilustrasi

Bisnis.com, TANGERANG—Kenaikan harga BBM bersubsidi baru-baru ini tak dipungkiri menambah beban pengusaha angkutan. Tapi yang krusial dalam upaya penghematan biaya operasional kendaraan adalah kondisi infrastruktur jalan.

Achmad Najiullah, Kepala Seksi Angkutan Darat Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi Banten, mengatakan infrastruktur jalan merupakan tantangan dasar bagi angkutan umum.

Jalan rusak parah secara tidak langsung membuat pemilik kendaraan harus menguras kocek lebih dalam untuk membiayai operasional. Sekalipun harga bensin bersubsidi bergeming di level Rp6.000-an per liter tetapi medan rusak parah tetap saja ongkos operasional angkutan umum mahal.

Achmad menjelaskan setidaknya ada sepuluh komponen biaya operasional kendaraan sebagai dasar perhitungan tarif a.l. biaya penyusutan, bunga modal, awak kendaraan, bahan bakar minyak, ban, pemeliharaan kendaraan, retribusi terminal, pajak kendaraan dan STNK, keur kendaraan, asuransi, hingga aspek biaya tidak langsung lain.

“Kita lihat dalam tiga bulan nanti apakah ada kenaikan harga BBM lagi, kalau itu menimbulkan gejolak akan kami ubah lagi [formula] penghitungan tarif. Multiplier effect BBM ini banyak sekali,” ucap Achmad saat dihubungi Bisnis, akhir pekan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gita Arwana Cakti
Terkini