Mata Uang Asing Menguat, Ekspor Riau Melambat

Bisnis.com,06 Apr 2015, 14:54 WIB
Penulis: Gemal Abdel Nasser P
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, PEKANBARU- Selama dua bulan pertama 2015, capaian ekspor provinsi Riau tercatat melambat.

Turunnya nilai ekspor Riau sebesar 11,23% diduga karena faktor menguatnya mata uang asing.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Riau Viator Butarbutar menanggapi penurunan nilai ekspor Riau di periode Januari-Februari 2015 dibandingkan tahun sebelumnya itu bersumber dari penurunan permintaan atau komoditi ekspor minyak nabati produk kimia dari Tiongkok dan Belanda.

"Diduga ada kaitan dengan menguatnya mata uang US Dollar terhadap mata uang asing, termasuk Euro dan Yuan," ungkap Viator Butarbutar saat diwawancarai Senin (6/4/2015) siang.

Menurut Viator, sebenarnya penurunan ekspor Riau itu tidak menggambarkan kecendrungan. Karena data itu dihimpun dari Januari-Februari 2015 dibanding dengan Januari-Februari 2014. "Jadi, tidak menggambarkan kecenderungan apalagi kinerja ekonomi tahunan," tanggapnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Riau mengungkapkan nilai ekspor Riau Januari-Februari tercatat senilai US$2,47 miliar, turun 11,23% dibandingkan periode sama di tahun lalu yang mencapai US$2,79 miliar.

Kontribusi penurunan terbesar disumbang ekspor nonmigas yang anjlok sebesar 11,46% yaitu senilai US$1,70 miliar pada Januari-Februari 2015 sedangkan tahun lalu mencapai US$1,92 miliar.

Komoditas ekspor yang paling tinggi penurunannya yaitu berbagai produk kimia yang turun sebesar 187,02%, disusul lemak dan minyak hewan atau nabati sebesar 46,19%.

Sedangkan pelemahan tujuan ekspor berasal dari negara China, yang turun sebesar 185,30%, lalu Belanda sebesar 54,34%, dan Singapura sebesar 11,13%.

Penurunan ini karena tren permintaan CPO dari China dan India yang terus melemah, sehingga nilai ekspor nonmigas Riau tercatat merosot hingga 11,46%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini