Bisnis.com, JAKARTA — Volume transaksi obligasi pemerintah terpantau turun 51% ke Rp7,69 triliun akhir pekan lalu.
Debt Research Danareksa Sekuritas merekomendasikan sejumlah obligasi untuk ditahan pada perdagangan Senin (6/4/2015).
Berdasarkan data Danareksa Sekuritas yang diterima Bisnis hari ini, sebanyak empat obligasi pemerintah direkomendasikan untuk ditahan.
Berikut ini daftar rekomendasi obligasi pemerintah dari Danareksa Sekuritas:
Seri FR0069
Rekomendasi : Tahan
“Harga turun tipis, volume perdagangan moderat, tren penurunan semakin menguat, tekanan jual meningkat, indeks CCI turun.”
Seri FR0070
Rekomendasi : Tahan
“Harga naik, volume perdagangan besar, tren penurunan semakin melemah, tekanan jual mereda, indeks CCI naik.”
Seri FR0071
Rekomendasi : Tahan
“Harga naik, volume perdagangan moderat, tren penurunan semakin melemah, tekanan jual mereda, indeks CCI naik.”
Seri FR0068
Rekomendasi : Tahan
“Harga naik, volume perdagangan besar, tren pelemahan semakin melemah, tekanan jual mereda, indeks CCI naik.”
Bisnis.com, JAKARTA — Volume transaksi obligasi pemerintah terpantau turun 51% ke Rp7,69 triliun akhir pekan lalu.
Debt Research Danareksa Sekuritas merekomendasikan sejumlah obligasi untuk ditahan pada perdagangan Senin (6/4/2015).
Berdasarkan data Danareksa Sekuritas yang diterima Bisnis hari ini, sebanyak empat obligasi pemerintah direkomendasikan untuk ditahan.
Berikut ini daftar rekomendasi obligasi pemerintah dari Danareksa Sekuritas:
Seri FR0069
Rekomendasi :Tahan
“Hargaturun tipis, volume perdagangan moderat, tren penurunan semakin menguat, tekanan jual meningkat, indeks CCI turun.”
Seri FR0070
Rekomendasi : Tahan
“Harganaik, volume perdagangan besar, tren penurunan semakin melemah, tekanan jual mereda, indeks CCI naik.”
Seri FR0071
Rekomendasi : Tahan
“Harganaik, volume perdagangan moderat, trenpenurunan semakin melemah, tekanan jual mereda, indeks CCInaik.”
Seri FR0068
Rekomendasi :Tahan
“Harga naik, volume perdagangan besar, tren pelemahan semakin melemah, tekanan jual mereda, indeks CCI naik.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel