Bisnis.com, PURWOKERTO - Otoritas Jasa Keuangan merekam aktivitas jasa keuangan di wilayah eks-Karesidenan Banyumas, Jawa Tengah, didominasi oleh perbankan dan industri keuangan nonbank.
Sektor perbankan dimainkan oleh bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR), sedangkan IKNB diramaikan oleh asuransi, perusahaan pembiayaan, BPJS, dan pegadaian.
"Aktivitas pasar modal relatif belum berkembang di sini," kata Kepala Kantor OJK Purwokerto Farid Faletehan di sela-sela peresmian kantor OJK Purwokerto, Selasa (7/4/2015).
Eks-Karesidenan Banyumas mencakup empat kabupaten, yakni Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara.
Farid menyebutkan 33 bank yang beroperasi di wilayah itu hingga Desember 2014 memupuk aset Rp26,7 triliun atau 10% dari total aset perbankan di Jateng. Dia merinci Rp14,8 triliun di Banyumas, Rp7 triliun di Cilacap, Rp2,7 triliun di Banjarnegara, dan Rp2,3 triliun di Purbalingga.
Bank-bank itu beroperasi melalui 46 kantor cabang dan 369 kantor di bawah kantor cabang. Rinciannya, 37 kantor cabang bank umum konvensional dan sembilan kantor cabang bank umum syariah. Selain itu, terdapat 18 kantor pusat, 98 kantor cabang, dan 81 kantor di bawah kantor cabang BPR. Ada pula tujuh kantor pusat, tiga kantor cabang, dan 14 kantor di bawah kantor cabang BPR Syariah.
"Di wilayah ini, ada BPR Surya Yudha, salah satu BPR besar di Indonesia dengan aset Rp1,5 triliun," sebut Farid.
Sementara itu, IKNB diramaikan oleh 34 perusahaan asuransi yang beroperasi melalui 45 kantor cabang dan kantor pemasaran. Sebanyak 61 perusahaan pembiayaan pun telah membuka kantor cabang di wilayah itu. Selain itu, ada tiga kantor cabang pegadaian dan 25 kantor di bawah kantor cabang.
Di sisi lain, hanya ada tiga perusahaan sekuritas yang tercatat di Banyumas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel