Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. masih mengandalkan asuransi sebagai langkah mitigasi risiko peningkatan rasio kredit bermasalah di sektor kemaritiman.
Direktur Bank BNI Sutanto mengatakan hingga akhir tahun lalu perseroan mencatatkan rasio kredit bermasalah untuk kredit mikro di sektor kemaritiman mencapai 4,5% pada tahun lalu.
“Kami akan andalkan asuransi [untuk mitigasi risiko NPL],” kata Sutanto di Jakarta, Senin (6/4/2015).
Tahun ini, Sutanto menuturkan pihaknya akan lebih agresif memacu kredit maritim di posisi 50%. “Tahun lalu kami sudah menyalurkan Rp1,2 triliun. Tahun ini ikut project pemerintah ini ya 50% lah,” ujar dia.
Sepanjang tahun lalu, menurut Sutanto, sektor galangan kapal masih mendominasi penyaluran pinjaman ke segmen maritim di Bank BNI.
Pada tahun ini, Bank BNI membidik daerah di pesisir pantai utara, Sulawesi Selatan, Maluku, Kalimantan, dan Sumatra untuk menyalurkan kredit maritim dengan berfokus pada segmen mikro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel