Bisnis.com, TANGERANG--Potensi pertumbuhan sektor pembiayaan mikro disertai kekurangan sumber daya manusia yang kompeten. Minus yang ada diperkirakan tambah besar sejalan dengan kebijakan 20% portofolio perbankan adalah kredit ke UMKM mulai 2018.
Hal itu menjadi salah satu pertimbangan terjalinnya kerja sama antara perusahaan modal ventura PT Dana Mandiri Parasahabat dengan CARD MRI Founder and Managing Director asal Filipina untuk menghadirkan Institute of Microfinance Indonesia (IMI).
Jaime Aristotle B. Alip, CARD MRI Founder and Managing Director, cuma butuh setahun untuk menjalankan IMI hingga akhirnya mencetak SDM kompeten di sektor pembiayaan mikro. CARD MRI akan menyediakan trainer, guru, modul dan metodologi yang tinggal disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.
"Ada 100.000 praktisi microfinance di Indonesia. Maka Indonesia harus melakukan ini dengan cara yang benar dan cepat," kata dia seusai Indonesia Microfinance Forum di Tangerang, Banten, Rabu (8/4/2015).
Bagi organisasi skala besar bisa saja melakukan pelatihan dan pendidikan SDM untuk menelurkan praktisi microfinance yang andal. Tapi institusi seperti IMI dibutuhkan bagi lembaga keuangan mikro yang tidak mampu menyediakan training sendiri.
Untuk jangka panjang IMI diharapkan bisa menjelma menjadi institusi pendidikan formal seperti halnya sekolah-sekolah tinggi lain. Tapi dua hingga tiga tahun mendatang dirintis melalui forum dan seminar terlebih dulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel