Bisnis.com, MANADO – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bakal mengenakan uang muka untuk kredit pembiayaan rumah bersubsidi di Provinsi Sulawesi Utara sebesar 5% dari harga rumah tersebut sebesar Rp116 juta.
Deputy Branch Manager BTN Manado Allan Marty Sondakh mengungkapkan rencana pengenaan uang muka kepemilikan rumah bersubsidi melalui skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sebesar 5% tersebut masih menunggu keputusan dari BTN pusat.
“Kami masih menunggu keputusan resmi dari pusat. Namun arahannya seperti itu, tinggal menunggu resminya,” ujarnya, Kamis (9/4/2015).
Menurutnya, memang ada kebijakan pengenaan uang muka hanya 1%, tetapi itu hanya ditujukan untuk perumahan vertikal (rusunami), sementara di Sulawesi Utara tidak ada bangunan tersebut sehingga FLPP akan menyasar perumahan kompleks.
Dia mengungkapkan harga rumah bersubsidi tersebut sebesar Rp116 juta. Berkaitan dengan bunga kredit, lanjutnya, pihaknya akan mengenakan bunga kredit tetap (flat) sebesar 7,5%.
Selain itu, pihaknya kini juga menunggu slot jumlah rumah yang bakal dibiayain melalui skema FLPP di Sulawesi Utara. Menurutnya, slot BTN secara nasional sekitar 300-500 rumah. “Nah ini kami menunggu berapa slot untuk Sulawesi Utara,” katanya.
Allan memprediksi dengan nilai rumah bersubsidi lokasi perumahan akan berada di luar Kota Manado. Misalnya, di wilayah Minahasa Selatan dan Bolaang Mongondow Timur.
Dengan resiko itu, lanjutnya, pihaknya akan melakukan strategi penyesuaian dengan melakukan relokasi kantor agar dekat dengan perumahan sehingga mempermudah konsumen untuk melakukan pembayaran. “Ini saran dari Otoritas Jasa Keuangan. Tahun depan kami ada di Paniki,” katanya.
Kini, lanjutnya, pihaknya tengah melakukan persiapan untuk penerapan FLPP itu melalui penyiapan sumber daya manusia. Pasalnya, BTN akan memiliki lounge yang khusus untuk melayani FLPP. “Perkiraan kami awal Mei sudah jalan,” jelasnya.
Rumah Vertikal
Sebelumnya, BTN Manado memberlakukan down payment (DP) atau uang muka kredit perumahan hanya 1% mulai 1 Maret 2015 yang diprioritaskan untuk pemohon rumah susun.
Kepala Cabang BTN Manado Syariffudin Harahap mengungkapkan pihaknya telah meluncurkan program khusus kredit pemilikan rumah Kredit Kepemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR-FLPP) sejak tanggal itu.
"Dengan uang muka 1% yang diharapkan dapat membantu masyarakat berpenghasilan rendah," katanya.
Harapannya, program tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat berpenghasilan rendah yang terkendala dalam menyiapkan uang muka untuk membeli rumah melalui fasilitas kredit.
"Untuk saat ini, pemberlakuan uang muka satu persen, diprioritaskan bagi pemohon rumah susun milik (rusunami) di perkotaan," ujarnya.
Program itu, lannjutnya, sebagai upaya untuk mendukung program sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah," katanya.
Menurutnya, di Sulawesi Utara belum ada pembiayaan rusunami, tetapi jika ada permintaan yang cukup maka pihaknya siap memberikan faslititas pembiayaan. “Dengan uang muka satu persen yang dilakukan, maka ini terobosan yang cukup berani. Ini menunjukkan kami merupakan bank yang betul-betul ingin agar penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah terwujud,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel