Bisnis.com, JAKARTA--Guna mendukung program pemerintahan Presiden Jokowi di bidang infrastruktur dan maritim, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk siap memperbesar penyaluran kredit di kedua sektor ini.
Direktur Utama terpilih BNI Achmad Baiquni mengatakan hingga Desember 2014 perseroan telah menyalurkan kredit infrastruktur senilai Rp36,6 triliun yang didominasi pembiayaan di sektor energi dan segmen korporasi.
"Khusus untuk tahun ini, harapannya kami dapat menyalurkan Rp14 triliun hingga Rp15 triliun untuk kredit infrastruktur. Untuk tahun depan, bisa lebih besar dan mencapai Rp107 triliun di 2019," ucapnya seperti dikutip dari harian Bisnis Indonesia edisi Kamis (9/4/2015)
Menurut Baiquni, penyaluran kredit infrastruktur akan lebih cepat pada 2016 karena diperkirakan sudah banyak proyek yang berjalan.
Adapun potensi pembiayaan proyek infrastruktur bank dengan logo 46 ini senilai Rp9,8 triliun di proyek infrastruktur transportasi dan Rp5 triliun di kelistrikan.
Dirinya menyebutkan, perseroan tidak hanya membiayai proyek infrastruktur yang dikerjakan oleh badan usaha milik negara (BUMN) saja, namun juga membiayai proyek swasta.
Untuk mendukung pembiayaan proyek infrastruktur yang merupakan proyek jangka panjang, BNI siap mencari sumber dana jangka panjang seperti obligasi dan medium term notes (MTN). "Tapi, tahun ini kami tidak menerbitkan surat utang dulu. Kan tahun kemarin kami sudah menerbitkan global bond," katanya.
Sementara itu, untuk mendukung kemajuan sektor maritim, emiten berkode BBNI ini siap membiayai sektor tersebut sebesar Rp1,6 triliun hingga Rp2 triliun atau meningkat sekitar 18% dari pembiayaan maritim di tahun lalu.
Baiquni merinci, potensi pembiayaan sektor kemaritiman BNI tahun ini senilai Rp58 miliar untuk koperasi di sektor perikanan, Rp100 miliar untuk industri balok es dan cold storage, Rp100 miliar untuk kapal penangkap ikan, Rp400 miliar untuk industri pengolahan ikan, dan Rp1 triliun untuk infrastruktur dan perhubungan laut.
"Secara akumulasi, hingga Desember 2014 kami membiayai Rp8,7 triliun untuk sektor maritim dari hulu ke hilir," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel