Mario Si Penyusup Roda Garuda Tak Menyesali Perbuatannya

Bisnis.com,10 Apr 2015, 17:23 WIB
Penulis: Gemal Abdel Nasser P.
Mario Ambarita/facebook

Bisnis.com, PEKANBARU - Keinginan kuat Mario Steven Ambarita (21) untuk ke Jakarta dengan menyusup ke roda pesawat Garuda Indonesia adalah untuk bertemu Jokowi.

Mario kepada wartawan mengakui bahwa dia berkeinginan kuat ke Jakarta karena ingin menjumpai Presiden RI Joko Widodo. Namun, ia menyesal karena langkahnya terhenti untuk bertemu sang idola.

"Saya mau jumpa Jokowi. Namun, batal. Padahal sedikit lagi," ungkap Mario di sela rekonstruksi yang digelar oleh PPNS Ditjen Perhubungan Kementerian Perhubungan di Bandara Sultan Syarief Kasim II Pekanbaru, Jumat (10/4/2015) siang.

Sebelum berangkat, Mario sudah mengumpulkan tekad dan keberaniannya. Dia juga sudah memperkirakan bahwa taruhannya adalah nyawanya sendiri. "Saya sudah bertekad meski taruhannya nyawa," katanya.

Sedari awal, Mario yakin perbuatannya itu tidak akan mencelakan orang lain. Dia tidak menyesal dan tidak memperdulikan bahwa tindakannya itu berbahaya terhadap orang banyak. "Saya tidak akan mencelakakan orang lain. Karena saya tidak punya niat jahat," sambung Mario.

Kini, langkahnya terhenti. Tapi, Mario tidak kelihatan putus asa seakan tidak menyesali perbuatannya. Ke depannya, Mario akan introspeksi diri untuk mengetahui apa yang harus dia lakukan.

"Itu pertanyaan yang saya tunggu (bagaimana langkahnya ke depan). Saya akan tanya diri saya dulu, apa yang harus saya lakukan, nanti," katanya.

Mario juga berkomentar soal status di akun facebooknya. Dia mengatakan itu bukan perbuatannya, karena dia tidak membawa handphone saat berangkat. "Tidak ada itu. Bukan saya itu. Saya tak tahu," katanya.

Di adegan rekonstruksi, terlihat bagaimana Mario memantau situasi dan kondisi landasan Bandara SSK II. Mario memantau situasi landasan di samping terminal kargo bandara. Dia sempat beberapa saat berfikir dan merenung di mesjid di sekitaran bandara.

Warga Bagan Sinembah, Rokan Hilir (Rohil itu, kemudian memanjat pagar landasan runway. Ia tidak kelihatan karena memilih masuk melompati pagar yang berbatasan dengan semak-semak.

Setelah rekonstruksi, Mario kemudian kembali diamankan di Bandara SSK II. Rencananya Mario akan melanjutkan rekonstruksi di Bandara Soekarno-Hatta. Mario terancam pidana satu tahun penjara dan denda Rp100 juta. Mario dikenakan melanggar Undang-undang Penerbangan No. 1/2009.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini