Kader PDI-P Tertangkap KPK, Pramono: Yang Coreng Nama Partai, Pecat!

Bisnis.com,10 Apr 2015, 11:07 WIB
Penulis: Feri Kristianto
Pramono Anung/Antara

Bisnis.com, SANUR - Politis senior PDIP Pramono Anung memastikan kader partainya yang diciduk oleh KPK dalam operasi tangkap tangan di salah satu hotel berbintang di Sanur bernama Adriansyah, mantan Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

Adriansyah saat ini merupakan anggota fraksi PDIP dan anggota Komisi IV DPR RI. Dia pernah menjabat dua periode Bupati Tanah Laut serta Ketua DPD Kalsel.

Kepastian tersebut diperoleh setelah pihaknya berkomunikasi dengan salah satu pimpinan KPK.‎ 

Menurutnya, tindakan yang dilakukan Adriansyah sangat memalukan dan telah mencoreng partai yang tengah melakukan hajatan strategis untuk lima tahun mendatang. Apalagi, yang bersangkutan merupakan kader senior yang pernah menjabat dua kali periode sebagai pimpinan daerah.

"Maka tidak ada kata lain, partai pasti akan berikan sanksi tegas kepada bersangkutan.  Saya yang usulkan [pemecatan] karena ini memalukan sanksi tegas pasti akan diberikan," ujarnya di lobi hotel lokasi kongres, Jumat (10/4/2015).

Pria asal Kediri, Jawa Timur ini menjelaskan mahkamah partai akan bersidang setelah kepengurusan DPP yang baru terbentuk guna memutuskan sanksi bagi Adriyansah. Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri juga telah diinformasikan perihal ini.

Mantan sekjen PDIP ini memastikan partai tidak akan memberikan bantuan hukum kepada bersangkutan karena tindakannya telah mencoreng partai.‎ Hanya saja untuk proses sanksi akan dilakukan oleh internal mahkamah partai.

Sementara disinggung kasus yang membelit Adriansyah, dia mengaku belum mendapatkan informasi utuh dari pimpinan KPK. Pasalnya, pimpinan lembaga antirasuah itu masih menunggu penjelasan dari penyidik.

Pramono juga menegaskan pihaknya mengapresiasi kerja KPK dan tidak berpikir apakah kasus ini bermuatan politis.

"Saya tidak mau prejudice, yang jelas kalau OTT kami beri apresiasi ke KPK karena penegakan hukum tetap dilakukan sehingga kami tidak mikir ini politis atau bukan‎," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini