Bisnis.com, MANADO—PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara (Bank Sulut) melunasi obligasi senilai Rp400 miliar yang jatuh tempo pada 9 April 2015.
Direktur Pemasaran Bank Sulut Novie V. B. Kaligis menjelaskan pelunasan obligasi tersebut terdiri dari obligasi IV senilai Rp390 miliar dan obligasi subordinasi I 2010 sebesar Rp10 miliar.
“Dengan demikian, obligasi tersebut tidak tercatat dan tidak diperdagangkan lagi melalui Bursa Efek Indonesia atau dilaporkan perdagangannya melalui sarana yang disediakan oleh Bursa Efek Indonesia,” ujarnya, Jumat (10/4).
Sebagai informasi, obligasi Bank Sulut IV 2010 senilai Rp390 miliar itu diterbitkan dengan tingkat bunga tetap 12% dan jangka waktu 5 tahun. Emisi ini mendapatkan rating dari PT Pefindo dengan peringkat idA-.
Sementara itu, obligasi subordinasi Bank Sulut I 2010 dengan tingkat bunga tetap (BSLT01SB) dengan nilai emisi sebesar Rp10 miliar mempunyai jangka waktu 5 tahun dan tingkat bunga 12,2%. Emisi ini mendapatkan rating dari PT Pefindo dengan peringkat idBBB+.
Sebagaimana diketahui, Bank Sulut membukukan laba tahun berjalan setelah pajak senilai Rp144,39 miliar pada 2014, turun 20,41% dibandingkan laba pada tahun sebelumnya senilai Rp181,43 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bisnis Indonesia pada Jumat (27/3), penurunan laba tersebut dipengaruhi oleh melonjaknya beban bunga.
Beban bunga sepanjang 2014 tercatat senilai Rp639,45 miliar, melonjak 63,35% dibandingkan dengan beban bunga pada tahun sebelumnya Rp391,46 miliar.
Pada periode yang sama, pendapatan bunga hanya tumbuh 24,10% menjadi Rp1,39 triliun dari posisi pada tahun sebelumnya senilai Rp1,12 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel