Soal Penumpang Gelap Politik, Pengamat Ini Bela Jokowi

Bisnis.com,11 Apr 2015, 13:36 WIB
Penulis: Dika Irawan
Jokowi, Megawati, Jusuf Kalla, dan Puan Maharani/Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Psikolog politik dari Universitas Indonesia Dewi Haroen menilai pidato Megawati di kongres PDIP ihwal penumpang gelap bukan ditujukan ke Presiden Joko Widodo, melainkan sejumlah pihak yang mencari kesempatan dari presiden. 

"Bukan ke Jokowi. Ada gula ada semut ada banyak pula penumpang gelap," katanya pada diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (11/4/2015).

Dia menilai saat ini tak sedikit pendukung presiden dahulunya merupakan penentang, yang berbalik mendukung ketika ada peluang untuk kepentingan pribadinya. 

Menurut Dewi tidak beralasan pula jika  penumpang gelap itu ditujukan ke partai yang tergabung dalam koalisi maupun oposisi.

Sebab, kata Dewi, mereka tidak banyak menentang kebijakan Presiden Jokowi seperti kenaikan harga bahan bakar minyak, pencalonan kapolri Budi Gunawan, dan kenaikan rupiah.  "Mereka tenang-tenang saja," katanya. 

Dia menduga yang dimaksud penumpang gelap oleh Megawati adalah pihak-pihak yang mencari kesempatan dari Jokowi sebagai presiden. Menurut dia pihak tersebut tak menutup kemungkinan disokong untuk kepentingan kepentingan ekonomi mereka. 

"Ada tangan-tangan tidak jelas yang ingin mengambil keuntungan," katanya. 

Karena itu dia menyarankan kepada Presiden Jokowi agar merapatkan dukungan dengan partai pengusung, sehingga dengan demikian mendapat dukungan penuh secara politis. Adapun jika terlalu bersandar pada dukungan pihak di luar partai akan merugikan secara politis. 

"Ke depan ada pilkada yang membutuhkan dukungan parpol," katanya. 

Dia mengatakan baik Jokowi dan PDIP keduanya saling membutuhkan. "Kalau pemerintahan Jokowi turun maka berimbas pada suara PDIP di pilkada atau pilpres," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini