Ini 4 Bahan Kimia Berbahaya yang Kerap Ada di Jajanan Sekolah

Bisnis.com,13 Apr 2015, 12:32 WIB
Penulis: Newswire
BPOM DKI memeriksa jajanan di kawasan Blok S Kebayoran Baru Jakarta Selatan/Beritajakarta.com

Bisnis.com, JAKARTA— Kualitas jajanan anak sekolah cukup memprihatinkan. Ada di antara jajanan itu yang masih mengandung bahan kimia berbahaya untuk kesehatan.

Kepala Balai Besar POM DKI Jakarta Dewi Prawitasari mengatakan empat bahan kimia berbahaya yang kerap dipakai untuk membuat jajanan sekolah.

"Ada formalin, boraks, methanil yellow, dan rodhamin B," kata Dewisaat sidak jajanan sekolah di SD Negeri 13 Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (13/4/2015).

Dikatakan, formalin biasanya dipakai untuk mengawetkan mayat dan disinfektan. Tapi, pedagang jajanan sekolah memakai formalin sebagai campuran bahan makanan untuk memberi efek kenyal dan keras.

"Biasanya dipakai untuk makanan seperti tahu, bakso, atau mie kuning," ucapnya.

Selain formalin, pedagang biasanya mencampur boraks. Bahan berbentuk serbuk ini biasa dipakai untuk pembuatan pupuk. Efeknya pada makanan sama seperti formalin yakni membuat mkanan kenyal dan renyah. Pedagang mencampur boraks untuk membuat ketupat, bakso, dan roti kerucut untuk wadah es krim.

Ada juga pewarna berbahaya yakni methanil yellow yang dicampur ke bahan makanan.Tujuan pencampuran untuk memberi efek warna terang dan mencolok pada makanan.

Padahal, methanil yellow digunakan sebagai pewarna tekstil dan cat. "Keripik atau roti kering wadah es krim mengandung methanil yellow."

Selain methanil yellow, pewarna sejenis yang dipakai sebagai camputan ialah rodhamin B. Bahan ini menimbulkan efek warna merah menyala. Bila menemui roti kukus dan gula-gula yang berwarna merah terang, disarankan untuk tidak membeli.

Menurut Dewi, bahan kimia yang terkandung dalam jajanan sekolah punya dampak buruk bagi kesehatan anak dalam jangka panjang.

"Bisa kerusakan hati, ginjal, otak, paru-paru, serta menjadi penyebab kanker."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini