Jateng Krisis Tenaga Terlatih Sektor Pertekstilan

Bisnis.com,14 Apr 2015, 22:42 WIB
Penulis: Oktaviano DB Hana
Buruh di pabrik tekstil/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, SEMARANG – Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Kota Semarang Agung Wahono menuturkan hingga saat ini kebutuhan akan tenaga kerja ahli di sektor pertekstilan menjadi kendala serius di tengah pesatnya pertumbuhan investasi di Jawa Tengah.

Pasalnya, dia menuturkan pertumbuhan jumlah pelaku industri tekstil dan garmen di Jateng terus meningkat signifikan.

Kondisi itu berbanding terbalik dengan ketersediaan tenaga kerja ahli di bidang tersebut. Menurutnya, hingga saat masih 70% sumber daya manusia di sektor tersebut tergolong tidak terlatih atau unskilled labour.

“Saat ini skilled labour sangat terbatas di bidang tekstil dan garmen, hanya ada sekitar 30%,” kata kepada Bisnis, Selasa (14/4/2015).

Agung menuturkan keadaan tersebut perlu dibenahi karena pelaku industri tekstil dan garmen di Jateng diperkirakan bertumbuh sekitar 10% setiap tahunnya.

Karena itu, jelasnya, kebutuhan tenaga kerja terlatih akan bertumbuh signifikan dalam beberapa tahun ke depan.

Agung, yang juga menjabat sebagai CR Manager Legal and Public Relations PT Apac Inti Corpora dan Wakil Ketua Apindo Jateng Bidang Advokasi, mengatakan,  setidaknya porsi tenaga kerja terlatih di sektor tekstil dapat ditingkatkan hingga lebih dari 50% SDM yang ada.

“Jangan sampai pelaku industri berebut tenaga kerja terlatih karena jumlahnya terbatas, sebab ke depan pelaku tekstil dan garmen bisa bertumbuh lebih dari 10% setahun,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini