RI-Norwegia Kerjasama Eksplorasi Laut

Bisnis.com,14 Apr 2015, 20:43 WIB
Penulis: Ana Noviani
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Indonesia akan meningkatkan kerjasama sektor energi dengan Norwegia terutama pengembangan teknologi pengeboran minyak laut dalam dan pembangkit listrik tenaga hydro.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan ada tiga hal ditekankan dalam kerjasama bilateral Indonesia-Norwegia di bidang energi.

Tiga kerjasama tersebut, yakni pengembangan teknologi pengeboran minyak laut dalam, pembangkit listrik tenaga hidro, dan pengembangan energi terbarukan.

"Kerjasama urusan deep sea technology karena Norwegia sangat maju dan saya kira pas karena minyak kita ke depan ada di laut dalam," ujar Sudirman di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (14/4).

Selama ini, lanjutnya, Norwegia menyelenggarakan workshop EOR dan eksplorasi laut dalam di Indonesia. Nantinya, PT Pertamina (Persero) akan bekerja sama erat dengan Statoil--perusahaan Migas terkemuka yang bermarkas di Stavanger, Norwegia.

"Tadi ketemu juga dengan perusahaan-perusahaan mereka. Itu butuh pembicaraan detail. Biasanya dimulai dengan G to G lalu pembicaraan antarbisnis," imbuhnya.

Terkait kerjasama pembangkit listrik tenaga hydro, Norwegia telah mengembangkan pilot project PLTMH di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Pulau Sumba dipilih lantaran tingkat elektrifikasi di pulau tersebut baru mencapai 48%.

"Sumba dipilih karena isolated dan progresnya cukup baik. Pembangkit air mini hydro juga begiu. Ini sangat in line dengan visi kita untuk perkuat energi baru ke depan," katanya.

Selain pembangkit listrik tenaga hydro, pengembangan energi di Sumba juga mengarah pada produksi biogas rumah tangga yang bahan bakunya berasal dari kotoran ternak, yakni babi.

"Milestone menjadikan sumba sebagai pulau percontohan. Nanti tentu perlu ada pertemuan lanjutan tadi kan tingkat tinggi. Kita dan Norwegia intensif diskusi untuk percepat porsi energi baru, biofuel solar, mini hydro, sampai biogas," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini