PEMBUNUHAN DEUDEUH: Kecil Kemungkinan Korban Tewas karena Seksual Sadistis

Bisnis.com,15 Apr 2015, 09:59 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi tersangka pelaku pembunuhan ditahan/cahro.org

Kabar24.com, JAKARTA-- Ahli Forensik dari Asosiasi Ilmu Forensik Indonesia, Ferryal Basbeth, mengatakan kasus kematian yang menimpa Deudeuh Alfisahrin bisa saja terjadi karena diawali perampasan barang.

Namun, polisi harus memastikan adanya barang berharga yang hilang milik korban di tempat kejadian perkara.

"Polisi harus bisa menyisir TKP lebih teliti untuk melihat kemungkinan hilangnya barang," ujar Ferryal, Selasa (14/4/2015).

Dugaan perampokan menurut Ferryal terlihat dari temuan mulut Deudeuh yang tersumpal kaus kaki. Biasanya, itu terjadi untuk mencegah korban berteriak.

Lalu, luka cekik menggunakan kabel pengering rambut juga menjadi modus yang biasanya digunakan pembunuh untuk menghentikan nafas korban. Sebab, korban cekik atau jerat biasanya adalah orang lanjut usia, bayi, ataupun perempuan.

Memberontak

Adanya temuan ini, kata Ferryal, diduga terjadi karena saat itu Deudeuh memberontak terlalu keras meski sudah disumpal kaus kaki. Akhirnya, pelaku menggunakan jerat untuk melumpuhkan korban secara total.

Namun, pakar dari Universitas Yarsi ini meminta polisi memastikan apakah jerat kabel di leher Deudeuh menjadi penyebab kematian secara signifikan. Sebab, sumpalan kaus kaki juga bisa menjadi penyebab hilangnya nyawa.

"Sumpalan membuat terjadinya pembunuhan secara tidak disengaja karena menyumbat oksigen masuk," kata Ferryal.

Ferryal justru ragu jika hilangnya nyawa Deudeuh akibat perilaku seksual sadistis. Sebab, biasanya sebab pembunuhan ini biasanya terlihat dari adanya luka tusukan berkali-kali pada tubuh korban atau multiple stab wound.

Perilaku seksual sadistis, sepengamatan Ferryal, terjadi lantaran adanya motif asmara atau adanya pengaruh narkoba. Karena itu, Ferryal meminta polisi memeriksa apakah ketika dibunuh, korban dalam keadaan mengandung.

"Itu bisa menjadi faktor tambahan jika polisi ingin menyelidiki sebab perilaku seksual. Uji toksikologi juga bisa dilakukan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini