Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengklaim bahwa pelaksanaan ujian nasional (UN) yang telah berlangsung di DKI Jakarta selama 3 hari terakhir berjalan baik dan lancar, terutama ujian berbasis online, karena dengan sistem yang baru ini lebih memudahkan semua pihak.
Hal tersebut disampaikannya ketika usai melakukan inspeksi mendadak di SMK 10 Jakarta Timur. Menurutnya dengan sistem ujian online dapat menekan tingkat kebocoran soal dan para siswa dapat mengerjakan dengan baik dan benar, menekan potensi saling mencontek dan tingkat akurasinya lebih terjamin.
"Sudah kami cek selama tiga hari ini UN bertahan dengan baik, lancar, dan sistem seperti ini memudahkan kita semua," tuturnya, Rabu (15/4/2015).
Pihaknya bahkan menginginkan sistem ujian online dapat dilakukan diseluruh SMK di Jakarta.
Namun demikian, pihaknya juga mewanti-wanti tentang adanya kemungkinan kendala pasokan listrik yang dapat membuat proses ujian terganggu.
"Kendala yang paling utama adalah masalah listrik, tetapi tadi pihak sekolah mengatakan seumpama listriknya mati, komputer masih tetap bisa menyimpban data tanpa UPS. Artinya itu sudah punya sistem sendiri. Begitu menyala, anak-anak bisa melanjutkan," tuturnya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Arie Budiman mengatakan bahwa SMK 10 Jakarta merupakan slah satu sekolah yang ujian nasionalnya berbasis komputer.
"Di Jakarta Timur yang berbasis CBT ada tiga sekolahan SMK. Kalau untuk SMA, kan hanya 3 sekolah ya se-DKI Jakarta. Pertimbangan SMK lebih banyak karena SMK lebih siap siswanya, kemudian juga fasilitasnya, mulai dari hardware, software, jaringannya, operatornya, itu saja. Rasionya 1 berbanding 3, komputer antara peserta ujian dengan personal computer (pc)nya," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel